Friday, August 24, 2012

Terima Kasih MP

# 187 Journal/tulisan di blog
# 18 Notes/catatan kecil/status
# 35 Links
# 4 Reviews
# Dan beberapa foto

Sejak 19 November 2006, akhirnya per 24 Agustus, saya resmi "resign" menulis di www.avonturir.multiply. Hal ini disebabkan karena per 1 Desember 2012, layanan blog di multiply (MP) sendiri akan dihapus. Selain itu, blog ini sendiri memuat beraneka macam tulisan, sehingga belum terasa spesifik, meskipun didominasi dengan artikel motivasi maupun inpirasi dari jaman saya masih galau hingga kini sudah move on :)

Ke depannya saya akan banyak dan fokus menulis artikel yang berhubungan dengan dunia:
*Pendidikan
*Pernikahan & Pola Asuh Orang Tua (Parenting)
*Hikmah & Makna Hidup

Tentunya dibalut dengan nuansa Psikologi & Islam..

Terima kasih MP :)

Penantian Indah, 24 Agustus 2012

Duddy Fachrudin yang terus belajar menulis...

_____
*Note:
# Jika tulisan-tulisan saya di blog ini ataupun blog selanjutnya bermanfaat silahkan boleh disebarluaskan
# Insya Allah tulisan-tulisan berikutnya akan terpampang di http://abifahri.wordpress.com/

Friday, August 17, 2012

Hikmah, part # 3 (habis)

Momen Spesial

Apa momen spesial Anda? Apakah saat hari pernikahan Anda? Atau ketika pertama kali jatuh cinta? Atau meraih sebuah penghargaan atas prestasi Anda? Mungkin dari ketiga hal itu salah satunya merupakan momen spesial dalam hidup Anda.

Mungkin saya berbeda jika ditanya apa momen spesial dalam hidup saya. Tahun 2007 saya memutuskan untuk tidak meneruskan kuliah di ITB dan memilih pindah ke Fakultas Psikologi. Sebuah keputusan terpenting dalam hidup saya yang mungkin diangap bodoh oleh orang lain. Namun, alhamdulillah ternyata Allah memberikan jalan bagi saya untuk berkembang sesuai minat dan potensi yang selama ini belum tergali. Di Psikologi saya banyak belajar dan bertemu orang-orang luar biasa, salah satunya adalah seorang dosen, sahabat, dan teman dalam berbagi ilmu dengan ikhlas yaitu Kang Tauhid Nur Azhar. Lewat beliau saya belajar banyak, bukan hanya pada materi kuliah, tapi bagaimana menyikapi kehidupan.

Kadang saya suka bertanya, "Apakah saya bisa bertemu dan belajar pada Kang Tauhid jika saya tidak memutuskan kuliah di Fakultas Psikologi Unisba?" Entah, hanya Allah yang tahu. Yang penting sekarang adalah bersyukur atas nikmatnya yaitu dipertemukan dengan orang yang membuat saya lebih memiliki arti hidup.

Kata Ibu

Pada suatu malam yang indah di sebuah rumah sederhana di sudut kota, tampak 2 keluarga dari pihak laki-laki dan pihak perempuan berbahagia bersilaturahmi saling sapa penuh cinta. Ditengah-tengah obrolan hangat, seorang ibu dari pihak laki-laki berkata, "Kalo Duddy nggak pindah ke Unisba mungkin nggak ketemu neng Nita."

Itulah hikmah menurut ibu saya, ibu no. 1 di dunia tentang momen spesial saya. Betul juga, walaupun sekali lagi Allah yang lebih tahu. Mungkin memang inilah jalan-Nya, jalan saya dipertemukan kapada calon istri saya.

Calon Istri?

Masih ingatkah dengan pelatihan hipnoterapi, kompetisi bisnis, dan teman-teman baru dari UPI? Subhanallah... Sekali lagi mungkin inilah jalan Allah, ada banyak hikmah di setiap kejadian. Ketika saya ikut dalam sebuah komunitas outbond training saya bertemu dengan seorang Kawan yang kemudian merekomendasikan saya untuk memberikan pelatihan hipnoterapi dasar di UPI. Di sana saya bertemu teman-teman Psikologi UPI baik yang menjadi panitia maupun peserta.

Kemudian silaturahim itu tidak terputus begitu saja, karena berawal dari kompetisi bisnis yang kami ikuti, saya meminta bantuan kepada teman-teman yang menjadi panitia ketika di UPI itu untuk membantu pelaksanaan event berikutnya yang diikutsertakan pada program kompetisi bisnis. Inilah jalan Allah...  meskipun sesungguhnya saya malas ikut kompetisi tersebut karena sedang fokus skripsi, tapi atas ajakan seorang Kawan akhirnya saya menyerahkan proposal bisnis, dan lolos ke final. Saya berdo'a beberapa kali agar tidak lolos tapi Allah berkehendak lain. Dan hikmah terbesarnya saya mengikuti kompetisi bisnis tersebut saya dipertemukan kembali dengan teman-teman dari UPI.

Dari pertemuan kembali itulah kemudian saya menemukan jodoh saya.

Alhamdulillah dengan ijin Allah di bulan Mei 2012, saya dan keluarga melamarnya tepat sehari setelah ibu saya mengatakan, "Kalo Duddy nggak pindah ke Unisba mungkin nggak ketemu neng Nita."

Keajaiban "nikah2011"

Tidak ada yang tidak mungkin ketika Allah sudah memutuskan sesuatu. Seperti misalnya dalam sebuah film religi berjudul "Ketika Cinta Bertasbih". Dalam film tersebut, Azzam diceritakan sedang mencari pendamping hidup. Namun setelah pencarian yang berbulan-bulan ia tidak berhasil mendapatkannya. Ia sendiri ingin memiliki istri seperti Ana, namun Ana sudah ada yang melamar. Ana kemudian menikah, namun karena suatu hal ia bercerai. Dalam hati kecilnya ia ingin menjadi istri bagi seseorang yang dulu telah menolongnya yang tidak lain adalah Azzam. Azzam tidak mengetahui bahwa Ana telah bercerai. Ia yang pasrah belum menemukan pendamping hidup akhirnya dipertemukan "kembali" oleh Ana. Mereka berdua pun menikah.

Meskipun dalam film, saya percaya banyak keajaiban Allah yang bertebaran di muka bumi ini. Dan saya semakin percaya setelah saya mengalaminya sendiri. Sejak meniatkan diri menikah pada tahun 2011, di akhir tahun 2010 saya mengganti password FB saya menjadi: nikah2011. Alasannya agar saya terus berikhtiar untuk mewujudkan impian tersebut.

Pada bulan Januari 2012, salah seorang teman dari UPI juga memiliki password yang sama. Siapakah ia? Ia tidak lain adalah calon istri saya. Saat itu perasaan saya biasa saja. Namun seiring berjalannya waktu dan saya dan ia banyak memiliki kesamaan terutama tentang visi hidup, perasaan itu berubah, dari yang netral menjadi positif cinta.

Mungkinkah ia jodoh saya? Mungkin. Karena ia sendiri tidak sedang dilamar oleh orang lain. Maka saya pun mengajukan diri untuk melamarnya.

Jangan Menyesal

Alhamdulillah, 30 hari dari hari ini insya Allah kami akan menikah. Sebuah penantian dan niat yang telah terpatri di hati masing-masing hingga menuangkannya dalam bentuk password. Dan Allah menjawab niat dan do'a kami hingga kami dipertemukannya dengan cara yang indah. Beginilah cara Allah mempertemukan saya dengannya. Jadi mengapa harus menyesal meninggalkan ITB?

Jangan pernah menyesal, dan syukurilah setiap kejadian yang kita alami. Karena ada hikmah yang Allah berikan kepada kita. Jangan bersedih, jangan menyesal. Mantapkan niat, perbanyak do'a dan tentunya ikhtiar. Allah yang meminta kita untuk menikah, maka Allah akan memudahkan, Allah akan menyediakan fasilitas dan sarana-Nya. Dan allah akan mempertemukan kita dengan pendamping hidup kita dengan cara-Nya yang luar biasa indah.

I'tikaf Jonggol 1433 H, 17 Agustus 2012

Duddy Fachrudin

Thursday, August 16, 2012

Hikmah, part # 2

I'tikaf Jonggol 1432 H

Di kala kegalauan skripsi pada Ramadhan tahun lalu, saya mendapat sms tentang program i'tikaf Ramadhan bertema "wirausaha" di Jonggol dari seorang Kawan lama satu koperasi dulu. Saya ingin ikut, tapi karena fokus skripsi, maka 10 hari terakhir saya habiskan di Cirebon hingga lebaran. Akhirnya informasi itu saya berikan kepada seorang Kawan dan teman saya tersebut sangat tertarik untuk mengikutinya.

Let's Move On!


Apa jadinya jika seseorang terfokus pada satu hal namun justru aktivitas tersebut membuatnya tidak produktif? Tentunya ia telah menyia-nyiakan waktunya. Dan orang-orang yang menyia-nyiakan waktunya adalah orang yang merugi. Maka sudah saatnya saya bergerak menuntaskan skripsi karena saya sudah berjanji untuk lulus tepat waktu.

Di saat pikiran terpusat pada skripsi, seorang Kawan malah menyuruh saya mengikuti sebuah program kompetisi bisnis nasional. Saya sebenarnya malas, tapi akhirnya proposal  tentang bisnis pelatihan dibuat juga pada H-1 deadline penerimaan proposal. Kemudian dalam hati berdo'a: "Semoga tidak lolos."

Namun takdir Allah berkata lain saya dan tim justru masuk semifinal dan harus presentasi di hadapan juri saat itu juga. Hasilnya? Saya lolos ke final dan harus mengikuti kompetisi selama 2 bulan di bulan Desember 2011-Januari 2012, padahal di saat-saat itu skripsi harus sudah selesai bahkan di forumkan.

Oktober 2011

Kurang lebih sebulan setengah sebelum kompetisi dimulai saya mendapat undangan untuk mengisi training pembelajaran hipnoterapi dasar selama 2 hari di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Saya sendiri mendapat rekomendasi dari seorang Kawan yang mengenal saya di sebuah komunitas outbond training yang saya ikuti di bulan Maret 2011. Dari situlah ia mengenal saya sebagai trainer berlisensi untuk mengajarkan hipnoterapi dari skill dasar hingga lanjutan.

Sejak saya memberi pelatihan pada pertengahan Oktober tersebut saya mengenal beberapa Kawan baru dari UPI terutama jurusan Psikologi. Tentunya hal ini membuka kesempatan untuk bisa silaturahim kembali dalam kesempatan yang sama maupun berbeda.

Beberapa hari sebelum Idul Adha 1432 H. Saat itu saya duduk termenung memikirkan kompetisi. Saya juga memikirkan tempat yang tepat untuk mengadakan pelatihan hipnoterapi selanjutnya yang diadakan pada bulan Desember. Di saat itu pikiran melayang mengingat teman-teman baru dari UPI. Spontan saya memberitahu mereka dan ingin bertemu mereka.

Tak Ada Yang Kebetulan

Akhirnya saya mendapat bantuan dari teman-teman UPI ketika mengadakan pelatihan hipnoterapi dasar di bulan Desember. Dan berkat bantuan mereka pula satu event yang juga masuk dalam program kompetisi yang kami ikuti terselenggara berkat bantuan mereka. Alhamdulillah... Tak ada yang kebetulan di dunia ini. Saya bertemu dengan seorang Kawan di komunitas salah satu provider outbond training, kemudian ia merekomendaskan saya memberi pelatihan hipnoterapi, saya bertemu teman-teman Psikologi UPI yang menyelenggarakan event tersebut, dan kini mereka membantu event
kami.

Di akhir program kompetisi bisnis, dari 80 peserta finalis seluruh Jawa kami tidak termasuk salah satu pemenangnya. Saya kecewa? Tidak, karena tentu saja saya mendapatkan pengalaman dan ilmu baru selama 2 bulan kompetisi. Selain itu ada satu hal yang saya dapatkan yang justru nilainya jauh melebih hadiah para pemenang: 15 juta, IPAD, & Playbook BB.

Apakah itu?

Bersambung...

I'tikaf Jonggol 1433 H, 16 Agustus 2012

Duddy Fachrudin

Wednesday, August 15, 2012

Hikmah, part # 01

"Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmu lah engkau berharap."
(QS. Al Insyirah: 7-8)

Sore ini, 15 Agustus 2012 saya membuka MP dan sebelum blog yang saya buat sejak 2006 itu terbuka, muncul terlebih dahulu pernyataan dari CEO MP:

"From December 1st, we will unfortunately no longer be able to support Multiply in its current form - notably we will be removing the social networking and content sharing part of Multiply (photos, videos, blogs, social messaging, etc.). We have decided to discontinue providing and hosting these services, as we have concluded that other Internet sites who are committed to social networking services will do a better job serving you than we can."

Saya kemudian browsing untuk melihat lebih jauh apakah isu itu benar. Dan ternyata beberapa artikel di beberapa blog maupun portal berita menuliskan hal yang sama bahwa layanan blog di Multiply per 1 Desember 2012 akan ditutup.

Sore itu menjelang Ashar saya terdiam. "Ditutup dalam hati saya, So?"

Hanya itu yang keluar dalam hati. Multiply kini lebih fokus pada pelayanan online shope-commerce kepada penggunanya dan menghapus layanan blog biasa yang memuat artikel, berbagi foto dan video. Saya termasuk pengguna yang kedua. Jadi www.avonturir.multiply.com sebentar lagi menghilang dari dunia maya.

Bagi saya tak masalah jika layanan blog ini ditiadakan, hanya saja saya harus memindahkan berbagai tulisan (terutama) ke tempat lain, karena ada beberapa tulisan yang tidak di-save di komputer. Sementara blog baru pun segera disiapkan (walaupun sebenarnya sudah dibuat 1-2 bulan yang lalu).

Mungkin sudah saatnya berpindah ke blog lain atau bahkan suatu situs tertentu yang terintegrasi dengan bisnis yang insya Allah akan saya kembangkan. Mungkin juga agar saya lebih berkembang, bukan hanya menulis di blog ini.

Ada Hikmah di Setiap Kejadian, Lalu Kenapa Harus Bersedih?

Ada seorang Kawan (perempuan) di tempat kerja yang merencanakan untuk segera menikah dengan calonnya. Namun, ternyata keluarga laki-laki tersebut tidak menyetujui karena kakak sang calon belum menikah. Akhirnya ia batal menikah. Ia mencoba tegar menghadapi kenyataan itu.

Bagaimana jika itu terjadi pada diri kita?

Entah. Mungkin ada yang sedih, kecewa, marah, murung dan berjuta emosi lainnya. Atau mungkin ada yang mengatakan, "Mungkin memang bukan jodohku."


Hampir semua orang berdo'a apa yang diinginkannya. Misalnya si fulan berdo'a ingin menjadi orang kaya, memiliki rumah mewah dan mobil keren. Suatu yang wajar jika manusia berdo'a seperti itu karena kecenderungan manusia ke arah itu sangatlah besar, seperti firman Allah pada surat Ali Imran ayat 14:

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”

Kita memang menginginkan hal tersebut, namun kadang kita kadang tidak bertanya dalam hati: Apakah saya butuh itu? Maka Allah yang lebih tahu kebutuhan kita mungkin akan mengabulkan do'a kita tapi bukan yang kita inginkan, namun yang kita butuhkan.

Keinginan Menikah 2011

Sejak akhir 2010 saya menargetkan tahun 2011 adalah akhir masa sendiri alias masa membujang. Tidak jarang dalam setiap do'a terselip harapan menikah pada tahun 2011. Do'a saja tentu harus dibarengi ikhtiar, maka saya melakukan usaha untuk memperkenalkan dan ta'aruf kepada perempuan yang juga setidaknya memiliki niatan yang sama, yaitu menikah pada waktu dekat.

Alhamdulillah karena ada target dan do'a maka ikhtiar pun diupayakan. Dan hasilnya? Ada yang dekat dengan saya, namun setelah saya mengatakan untuk melamar dan menikahinya, justru perempuan itu lebih condong tidak siap. Hingga akhirnya 2011 pun berlalu. Tak ada akad nikah, tak ada walimatul ursy. Ambil hikmahnya: mungkin ada rencana Allah yang lain dibalik ini semua.

Mari melupakan masa lalu mari menjemput masa depan, atau istilah kerennya "Let's Move On!". Do'a dan harapan terus dipanjatkan karena siapa tahu bukan di tahun 2011, karena menurut Allah bukan saatnya bagi saya menikah di tahun itu. Atau bahasa lain, "Saya belum butuh menikah di tahun 2011."

Betul. Karena skripsi saya tertunda karena suatu hal, dan hal tersebut membuat saya kecewa karena saya harus menemukan fenomena dan judul baru. Tapi mungkin, inilah rencana-Nya. Di balik itu, saya pernah berucap kepada seorang Guru bahwa ketika wisuda nanti saya ingin ada pendamping selain orang tua. Jadi, adakah sesuatu di balik ini semua?

Saya tidak tahu.

Bersambung...

I'tikaf Jonggol 1433 H, 15 Agustus 2012

Duddy Fachrudin


Thursday, August 2, 2012

Kuliah Galau: Senja Sore

Pada suatu hari di sebuah desa hiduplah seorang anak muda yang setiap sore hari tiba ia selalu memandang laut. Pada suatu sore, ia bertanya pada hatinya, "Kapan aku bisa berlayar mengarungi samudera, bertualang dari satu pulau ke pulau yang lain? Aku ingin MENCARI HARTA KARUN! AKU INGIN KAYA! AKU BOSAN HIDUP SEPERTI INI"

Sore itu hatinya gundah gulana. Kadang ia marah, lalu kadang sedetik kemudian ia menangis.

Dalam kebimbangannya tiba-tiba ia mendengar teriakan anak kecil di belakangnya, "KAAAAKKK ayo kita main," bola sepak yang tadinya ia pegang ditendangnya ke arah pemuda itu. Ia pun kaget dan mengalihkan badan. Diambilnya bola itu dan ditatapnya. "KAAAKKK, kakak kenapa?" tanya si anak.

"Oh tidak... kakak hanya..." suaranya terputus, ia kembali menatap laut yang kini mulai jingga.

"Ayo kak kita main bola, setelah itu maghrib kita mengaji di surau. Kan kakak yang mengajar kita mengaji..."

Anak muda itu kembali menatap jingga, lalu tersenyum pada teman kecil nya. Ia meletakkan bola di pasir seraya berucap sambil tersenyum, "Ayo..."

Bumi-Nya yang Indah, 2 Agustus 2012

"Tak ada yang kebetulan di dunia ini. Maka jalani saja dengan sederhana dan penuh cinta dengan memberi, berbagi, dan melayani"

-Duddy Fachrudin-

Monday, July 16, 2012

Mempersiapkan Ramadhan Menjemput Surga

Ramadhan Tiba
Ramadhan Tiba
Ramadhan Tiba

Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
(Opik)
 
Tik…tik…tik… jarum jam terus berdetik meninggalkan waktu yang terus berlalu, mengiringi semilir angin di subuh pagi bersamaan dengan semburat mentari. Pagi menyongsong semangat manusia & makhluk-Nya. Bergegas mereka menjemput rizki yang telah disediakan-Nya. Tak ada hasil maksimal bagi si pemalas yang masih setia dengan kasur empuknya. Menyongsong hari, menyambut pagi. Mari… mari kita berlari menuju cahaya serta ridha-Nya.

RAMADHAN TIBA! Seru seseorang dalam hati kecilnya. Mungkin ia adalah aku, kamu, atau kita. Kemudian ada orang lain menyahut, HEY SEBENTAR LAGI RAMADHAN! Dan aku mendengar seorang siswa yang kutemui di sudut persimpangan jalan mengatakan kepada 2 orang temannya tentang KABAR GEMBIRA.

KABAR GEMBIRA? APAKAH ITU?

Siswa itu mengatakan, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda (artinya), “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan puasa dalam bulan tersebut atas kalian. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup serta setan-setan dibelenggu. Allah menjadikan dalam bulan itu sebuah malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa yang terluput dari kebaikannya (di bulan Ramadhan), maka sungguh dia telah terluput untuk mendapatkannya.”” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu)

Aku merenung. Beberapa hari lagi Ramadhan. Maka sejak hari ini aku persiapkan. Dengan hati dan iman aku menyambut Ramadhan. Tentunya Ramadhan kali ini harus berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kenapa? Karena aku ingin menjemput surga. Bukankah pahala begitu berlimpah. Bukankah pintu surga dibuka seluas-luasnya? Aku ingin memberi yang terbaik. Tentunya kamu juga, iya kan?

Jadi?
 
Tunggu apa lagi?

BERGEMBIRALAH, KAWAN… serta perbanyak amal di bulan Ramadhan!

Ramadhan tiba semua bahagia
Tua dan muda bersuka cita
Bulan ampunan bulan yang berkah
Bulan terbebas api neraka

Burung Irian Burung Cendrawasih,
Jemput Ramadhan dengan penuh Cinta dan Kasih 

Menjemput Ramadhan, 16 Juli 2012

Duddy Fachrudin

Thursday, July 5, 2012

Start From Intention

Kuliah Cinta 10: Start From Intention

From this moment life has begun

From this moment you are the one
Right beside you is where I belong
From this moment on
(“From This Moment”, Shania Twain)

Jalanan pagi masih sepi. Semburat senja terpantul indah di empang sebelah penginapan di sebuah kota. Ia berpadu dengan uap panas yang muncul sehingga tampak seperti kabut tipis Mandalawangi yang menari-nari, menyapa kami para pejalan kaki.

Saya memandang lewat jendela di atas mobil yang melaju menuju kaki Papandayan. “Allahumma yassir wa la tuassir”, begitu kata sahabat kehidupan pagi itu via sms yang membuat saya tak tahan meneteskan air mata. Semoga Allah memudahkan urusan hari itu.

Hari itu? Hari itu awal dari sebuah cerita baru,

Ijinkan aku menyapa
Kepada dunia
Tentang kita
Tentang cinta

Ijinkan aku berkata:
Terima kasih cinta

Ijinkan aku berencana
Tentang sebuah keluarga
Mereka berlari, tersenyum, & tertawa
Indahnya

Ijinkan harapan ini berwujud do’a
Bersama kita memohon kepada-Nya
Satu, hanya satu:
Pernikahan yang barokah

Ijinkan aku terus belajar
Menjadi pelindung & pembuka jalan bagimu

Ijinkan aku selalu ada
Untuk mu
Untuk kita
Untuk perjalanan ini menuju surga-Nya

Cerita baru. Apakah itu? Semua orang pastinya memiliki cerita baru. Sejak kelahiran hingga ajal menjemputnya. Cerita-cerita itu terangkai menjadi sebuah simfoni kehidupan yang terelaborasi dari berbagai rasa: sedih, kecewa, marah, senyum, dan tawa.

Masih ingatkah dengan sebuah masa di saat ibunda tercinta mengantar kita pertama kali ke sekolah. Kemudian masih ingatkah saat-saat kita mengalami jatuh cinta. Masih ingatkah ketika kita saat diterima kuliah di sebuah perguruan tinggi ternama. Masih ingatkah ketika begitu bahagianya mendapatkan gaji atau penghasilan dari usaha kita. Masih ingatkah pada suatu masa yang indah terpatri sebuah ikatan suci nan indah antara kita dengan kekasih hati?

Cerita-cerita baru pun terus berlanjut, di mana kita sudah tak lagi merengek kepada orang tua minta dibelikan sepatu roda. Tapi diri kita yang sekarang bersama kekasih hati yang membuat rencana petualangan-petualangan sejak komitmen indah itu terucap. Maka mulailah kehidupan yang baru, tentang petualangan-petualangan dari satu cerita dalam nuansa berbagi rasa, tapi mari kita ijinkan segala rasa itu tertuju pada-Nya.

Ijinkan aku selalu ada
Untuk mu
Untuk kita
Untuk perjalanan ini menuju surga-Nya

Tak ada yang bisa menjaga kita selain Dia. Tak ada yang bisa melindungi kita selain Dia. Maka petualangan yang kita rajut selalu sandarkan kepada-Nya. Hingga saatnya tiba kita kembali kepada-Nya. Dari Dia kembali kepada-Nya.

Akhirnya tak ada yang paling indah selain janji setia kita pada 1 cinta—pasangan kita:

I will love you
As long as I live
From this moment on...

You’re the reason I believe in love, 30 Mei 2012

Duddy Fachrudin

Buku Ajaib Anti Galau

Kata Mereka Tentang Buku Ajaib Anti Galau:

“Sebuah TULISAN YANG TIDAK BIASA dari pemuda yang luar biasa… Perpaduan antara wawasan yang LUAS, penghayatan kehidupan yang DALAM dan semangat berbagi yang MENAKJUBKAN.”

(Pihasniwati, Psikolog, Pakar Parenting & Keluarga)

“PETA SUKSES ala bajak laut. Semua jadi serba menyenangkan! SARAN SAYA, BACA BUKU INI!”
(Ippho Santosa, Pakar Otak Kanan & Penulis Buku-Buku Mega-Bestseller)

“Saya memberikan PENGHARGAAN yang SETINGGI-TINGGINYA pada buku ini. Buku ini adalah buku yang LUAR BIASA. JANGAN pernah BELI dan BACA BUKU ini, Kecuali Anda adalah orang Yang ingin SUKSES dan BAHAGIA !!!!”

Kita adalah apa yang kita impikan
Kita adalah apa yang kita yakini
Kita adalah apa yang kita lakukan

Niatkan mulai saat ini, berusahalah lalu bersyukurlah atas apa yang kita dapat dengan terus berusaha lebih baik lagi dan menerima dengan lapang dada untuk semua yang sudah kita usahakan secara maksimal.

Bravo dan Sukses selalu untuk Kang Duddy dan Semua Pemimpi ^_^
(Novriza Hendri, S.Psi., MCH., CHt., CI, Ketua IACH (Indonesian Association of Clinical Hypnotherapist) Tangerang)

“A LOT OF INSPIRATIONAL METAPHOR! Benar-benar sarat HYPNOTIC LANGUAGE PATTERN yang tidak hanya menginspirasi Conscious Mind namun juga sekaligus menstimulasi Unconscious Mind. Great job Master Duddy.”
(Gathut Satrio Winahyu, ST., MCH., CHt, Trainer & Hypnotherapist, Marketing & Customer Relationship Manager Pusat Psikologi Terapan METAMORFOSA)

“Buku yang mudah dicerna dengan penuturan yang jujur dan  kita tentunya  dapat menemukan suatu HIKMAH yang BERMANFAAT untuk HIDUP dan KEHIDUPAN. Selamat membaca, menemukan hikmah dan menebar manfaatnya.”
(Esa Nurjatman, MCH., CHt, Ketua IACH Bandung)

“SETIAP KALIMATNYA bisa dirasakan hawa semangatnya. Memang kita sebagai remaja khususnya memerlukan suplemen motivasi dan semangat dari berbagai hal… dan BUKU INILAH suplemen yang sangat saya anjurkan.”
(Fitri Noviana, Mahasiswa Psikologi Unisba)

“Saya SUKA tulisannya, mudah dimengerti. Kalo udah baca dari 1 halaman ke halaman berikutnya, MATA SAYA GA TAU KENAPA GA MAU PERGI. Tiap katanya mengandung motivasi. ”
(Indria Jayanti, Mahasiswa Psikologi Unisba)

“Cucu Ibu yang SMP SANGAT SUKA baca bukunya...”
(Ibu Mien, Anggota Dewan, Alumni Training HBHB-Hidup Berkah Hidup Berlimpah)

“Buku yang SANGAT AMAZING... Buku ini PAS BANGET buat yang lagi GALAU akan masa depan.”
(Yuli, Mahasiswa Unair, Surabaya)

“Saya baru saja membaca buku Anda, & IT’S BLAST IN! Saya sangat suka, terlebih saya juga penggemar Eichiro Oda.”
(Arief, Adam & Sun Foundation, Serang)

‎”Kang Duddy bukunya LUAR BIASA kang..., saya baca buku itu SAMPAI LUPA kalau buku itu buatan orang Indonesia karena ISINYA seperti BUKU-BUKU LUAR. Gaya bahasanya KHAS ‘en EASY READING..., banyak kisah-kisah inspiratif yang disisipkan dengan apik..., teori yang disajikan terasa “RENYAH” ‘en “ENAK” untuk dipahami.”
(Nita, Mahasiswa Psikologi UPI Bandung)

“Saya sudah membaca buku Anda yang 10 PESAN TERSEMBUNYI & 1 WASIAT RAHASIA. Sungguh BAGUS SEKALI dan INSPIRATIF.”
(Asep, Rumah Pelangi Bandung)

“Waktu baca buku Kang Duddy jadi semakin TERMOTIVASI... (waktu itu jobseeker).  NuhunJSekarang bukunya sedang dipinjam sepupu saya  yang masih kuliah  ya Kang Duddy...”
(Friska, Bandung)

“Satu hari selesai... Habis BELI langsung saya BACA dan hari itu selesai... Coz BAHASANYA emang MENGALIR... ISINYA juga NGENA... ^^ Barakalloh Kang...”
(Imam Faisal Hamzah, Mahasiswa Psikologi Undip Semarang)


“NICE BOOK Mas Duddy. Bikin semangat saya BERKOBAR KEMBALI.”

“Sewaktu bazar di gedung sosial (Banda Aceh) beli buku Mas Duddy. Wah tokoh-tokohnya bagus-bagus Mas, malahan Kawan Akbar bilang: Ni Luffy bisa masuk Islam baca ini :D”
(Akbar, Mahasiswa FK Unsiyah, Banda Aceh)

“Saya merasa MENDAPAT KEHIDUPAN YANG BARU... Apa yang ada di dalam buku ‘10 Pesan Tersembunyi & 1 Wasiat Rahasia’ sangat memotivasi saya.”
(Achmad Muhammad Farid, Universitas Jendral Soedirman)

“Buku Mas Duddy berpengaruh banget pada CARA BERPIKIRKU. Thank you so much :D”
(Andy Suparta Sitepu, Depok)

“Alhamdulillah ada WASIAT yang akhirnya disampaikan dan ada PESAN TERSEMBUNYI yang akhirnya dibuka. Semoga menjadi PENCERAHAN bagi segenap umat, menjadi PENERANG JALAN menuju barokah ilmu dan rejeki. Amin...”
(Alfan Lutfi, MCH., CHt, Clinical Hypnotherapist)

“Selamat buat Duddy atas karyanya... STAY CREATIVE & INSPIRING...”
(Qurrota A’yun, Dokter, Alumni Universitas Trisakti)

“SUBHANALLAH...
Hadza Min Fadhli Robbii...

Sebuah Buku yang LUAR BIASA...
Mengajarkan tentang BANYAK HAL yang LUAR BIASA.. dan benar-benar HIGH RECOMMENDED...”

Sukses selalu Kang Duddy...
Dinanti karya-karya selanjutnya... ^_^
(Novriza Hendri, S.Psi., MCH., CHt., CI, Ketua IACH (Indonesian Association of Clinical Hypnotherapist) Tangerang)

“I like yOur bOok Mas Duddy...

*10 Pesan Tersembunyi & 1 Wasiat Rahasia*
It's a NICE to READ 4 teens.”
(Ading Anisa, Universitas Jember)

“Buku ini SEPERTI MAP untuk MENAKLUKKAN harta karun dunia, WALAUPUN udah SELESAI DIBACA, masih BANYAK PENGETAHUAN yang masih bisa dieksplor lagi...”
(Mashuri Hadi, Universitas Gajah Mada)

“Kang Duddy, saya baru selesai membaca buku yang Kang Duddy tulis dan INI SEPERTI PENGALAMAN YANG HEBAT yang saya RASAKAN & BERKOBAR-KOBAR TERASA SEMANGATNYA. Ditunggu lagi karya-karya berikutnya...”
(Zahidin, Lembang, Bandung)

"10 Pesan Tersembunyi & 1 Wasiat Rahasia" bisa didapatkan di toko buku terdekat atau online book store...

Salam AntiGalau :)
Duddy Fachrudin

Sunday, April 29, 2012

Perempuan

Kuliah Cinta 9: Perempuan

Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur di hatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan

Ada apa dengannya?
Meninggalkan hati untuk dicaci

Lalu sekali ini aku lihat karya surga dari mata seorang hawa

Ada apa dengan cinta?

Tapi aku pasti akan kembali dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya

Bukan untuknya
Bukan untuk siapa
Tapi untukku

Karena aku ingin kamu
Itu saja. . .
(Perempuan, dibacakan Rangga di "Ada Apa dengan Cinta")

Pernahkah terbesit belajar dari seorang perempuan? Tidak. Itulah yang aku pikirkan dulu. Namun kini seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia aku harus bisa mengetahui seluk beluk kaum hawa.

Yang paling mudah tentunya belajar dari ibu: sifat, karakter, perilaku wanita tercermin jelas dari ibu kita. Ibu yang lebih khawatir akan anak-anaknya, ibu juga yang menjadi orang pertama yang menolong kita saat kita sakit. Kasih sayangnya tertumpah ruah. Cintanya tak bisa diukur, karena begitu tulusnya ia menyayangi kita. Tak heran Rasulullah Saw. menyebutnya 3 kali sebelum ayah.

Yang kedua adalah istri. Bagi yang telah menikah pasti dapat merasakan perbedaan antara dia (suami) dan istrinya. Tidak mudah untuk memahami satu sama lain, karena kadang ego masing-masing dapat mengalahkannya. Sang istri mengharapkan suaminya tidak hanya bekerja, tapi juga ikut membantu mengurus anak. Sementara sang suami bersikeras tak mau membantu karena ketika tiba di rumah energi baik fisik maupun psikis sudah terkuras sehingga tak ada lagi waktu untuk menemani anak-anak. Itulah perbedaan. Oleh karenanya, kata alm. Sophan Sophian, pernikahan adalah manajemen ketidakcocokkan.

Yang ketiga dari para sahabiyah: ibunda Khadijah, Aisyah, Fathimah, dan lain-lain. Kenapa harus mereka? Belajarlah dari yang terbaik, dan yang terbaik adalah mereka yang berkualitas surga. Lihatlah Khadijah yang selalu setia menemani dan menjadi teman curhat ketika Rasulullah Saw. mengalami guncangan saat awal-awal menerima wahyu. Lihat pula bagaimana sifat cemburunya Aisyah kepada istri Rasulullah Saw. yang lain. Dan lihat juga Fathimah yang begitu anggun dan sungguh ia tidak ingin dimadu oleh Ali bin Abu Thalib.

Perempuan berbeda dengan kita laki-laki. Sebagai seorang laki-laki kita harus bisa memahaminya dari setiap kata yang terucap, dari raut wajah yang tergurat, dan dari air mata yang mengalir menuruni kedua pipinya. Dengan memahaminya, insya Allah perbedaan bukan menjadi penghalang. Justru perasaan cinta dan sayang akan semakin besar.

Begitukah?

Mungkin... karena bagiku yang penting bisa memahami perasaannya (perempuan), serta meniatkan diri untuk menjadi laki-laki yang terbaik baginya.

Dalam ending "Ada Apa dengan Cinta", kepergian Rangga untuk melanjutkan sekolah ke New York membanjiri air mata Cinta. Namun, sesungguhnya jauh-dekatnya jarak tidak akan membedakan rasa, jika kita niatkan cinta ini sebagai satu pijakan untuk meraih cinta-Nya.

Maka ijinkan setiap bulir air mata yang menetes adalah karena-Nya. Dengan begitu tak ada yang perlu kita khawatirkan. Tak ada yang perlu kita risaukan. Jalani saja dengan sederhana. Itu saja...


From this moment on, 30 April 2012

Duddy Fachrudin 

Thursday, April 26, 2012

Flexibility is simplicity

Kuliah Cinta 8: Flexibility is simplicity

Hari itu siang menyengat Bandung. Dan diriku yang sedang mengendarai sepeda motor. Di sekitar Unpad aku membelokkan Biti ke salah satu tempat fotokopi dan digital printing. Biti? Itu nama sepeda motorku, alias Beat Putih.

Flashdisk  terpasang, aku sibuk menatap monitor yang berisi data pribadiku atau bahasa kerennya curriculum vitae. Jari jemari menari di atas keyboard, mengetik kata demi kata yang diperlukan di dokumen itu. Beberapa detik berselang... Plep, layar tiba-tiba hitam. "Kok mati?" benakku dalam hati. Lalu kubertanya pada empunya toko. "Pindah aja, kalau untuk ngedit langsung mati. Tuh ada tulisannya kalo nggak boleh ngedit." Oh... gitu rupanya. "Ya udah A, makasih..." aku meninggalkan tempat itu.

Di atas Biti aku bergumam, "Ternyata toko itu lebih baik kehilangan pelanggan daripada 300 rupiah."

Ah cinta... itulah yang seharusnya kita miliki. Kalu kita mencintai pelanggan, maka akan dengan mudahnya kita berkata, "Oh iya mas maaf... silahkan pindah dan lanjutkan mengetiknya." Itulah cinta, ketika cinta tertaut dalam hati, maka apapun bisa terjadi, seperti: kekakuan, kekokohan gunung es yang tiba-tiba mencair.

Maka ijinkan cinta terpatri halus dalam rongga-rongga pembuluh darah kita. Biarkan ia mengalir bersama oksigen dan darah menuju organ-organ yang terbentuk karena cinta Allah Maha Rahman dan Rahim. Karena cinta bunda dan ayah. Karena cinta...

Karena cinta menjadikan hidup menjadi sederhana.


From this moment on, 24 April 2012

Duddy Fachrudin   

Saturday, April 14, 2012

Setia Pada Cinta

Kuliah Cinta 7: Setia Pada Cinta

Membaca kisahmu, para sahabatmu, generasi-generasi setelahnya membuat hati ini tergerus cemburu. Dalam hati terus bertanya: bisakah? Bisakah aku memiliki iman yang tangguh dan kokoh seperti mereka? Sehingga jiwa ini tak mudah karam atau terpelenting? Aku terus bertanya dalam renungan, seakan pertanyaan itu mengevaluasi seluruh kehidupan.

Banyak orang mengatakan cemburu tanda cinta. Seperti halnya Aisyah dan Saudah ra. yang saling cemburu dengan "menerbangkan piring" di dalam rumah. Wajar mereka berdua saling cemburu, karena suami mereka adalah orang yang paling mulia. Orang yang paling mulia? Itulah dia: kekasih-Mu, penyampai risalah-Mu, teladan sepanjang masa yang lidahnya masih bisa menyebut "Ummati... Ummati" di kala ruh sudah mencapai dada, orang yang penuh cinta.

Dialah special one sejati: Rasulullah Saw. yang melahirkan orang-orang yang berkualitas. Indikatornya sederhana: iman dan cinta. Bilal yang mengatakan "Ahad... Ahad" meski cambuk menerpa kulit legamnya. Keluarga Ammar bin Yasir yang mempertahankan akidah hingga syahid menjemput. Hasal Al Bashri dan Ummar bin Abdul Aziz, ulama dan pemimpin yang saling mengingatkan agar tidak tergelincir dalam harta dan tahta. Al Ghazali yang diakhir hidupnya mengatakan "Ikhlaslah... Ikhlaslah..." yang berarti hidup untuk satu: Allah Swt. Guru dan murid, Ibnu Taimyah dan Ibnu Qayim yang setia pada iman meski penjara memasung fisiknya. Sufyan Tsuri yang mengingatkan sahabatnya Harun Ar-Rasyid agar menjadi pemimpin yang amanah dan menggunakan uang negara dengan bijaksana.

Andai matahari di tangan kananku, takkan mampu mengubah yakinku
Bilakah rembulan di tangan kiriku, takkan sanggup mengganti imanku

Lantunan nasyid menambah rasa cemburu. Kepada mereka yang setia pada 1 Iman, 1 Cinta.


From this moment on, 14 April 2012

Duddy Fachrudin
 

Wednesday, March 28, 2012

Validitas & Reliabilitas Cinta

Kuliah Cinta 6: Validitas & Reliabilitas Cinta

Sore dingin bersenandung bersama gerimis air yang jatuh. Tik-tik-tik, ia membasahi dan menggenangi jalanan yang berlubang. Ia pun membasahi rambut dan kepala para pejalan kaki--termasuk saya ketika itu.

Lihatlah air, molekul yang terdiri dari hidogen dan oksigen itu memiliki sifat sederhana. Ia menggenangi jalanan, membasahi rambut, atau membentuk segiempat pada wadah kotak. Ya, ia selalu menempati ruang di mana ia berada. Fleksibel dan sederhana.

Dan sederhana dekat dengan ketulusan. Lihatlah begitu tulusnya kohesi antara hidogen dan oksigen membentuk molekul cinta yang menenangkan serta menyejukkan hati manusia sesaat sebelum menghadap Sang Maha. Tetesannya dalam wudhu menyentuh puluhan titik relaksasi dalam tubuh. Sejuk, tenang, dan menyegarkan sebagai awal kita bisa bertemu dengan-Nya. Bukan dengan dendam, dengki, atau sombong.

Luar biasa, kita bisa belajar banyak dari air yang mewujud dalam ketulusan. Dan tahukah, bahwa hanya dengan ketulusan kita bisa melihat cinta itu valid. Maka kita dapat mengukur cinta kita kepada pasangan atau anak-anak kita dengan seberapa besar ketulusan itu. Dari sederhana menjadi ketulusan. Dan ketulusan bertranformasi pada keikhlasan.

Ikhlas berfokus pada satu. Itulah mengapa agama menjadi sebuah syarat utama dalam memilih partner hidup. Sebagai contoh kita bisa melihat teladan kita. Siapakah istri ketiganya? Tidak seperti ibunda Khadijah yang kaya, tidak pula seperti Aisyah yang cantik dan masih muda. Namun, ia adalah seorang wanita yang lebih tua dari Rasulullah Saw, memiliki beberapa anak, tidak secantik Aisyah atau sekaya Khadijah.

Itulah validitas cinta. Dan ketika ketulusan serta keikhlasan yang membuat cinta itu valid, maka otomatis, cinta pun akan memliki realibilitas yang bukan hanya tinggi, tapi sempurna. Sempurna tak akan pernah lekang oleh waktu, seperti cintanya Muhammad Rasulullah Saw. kepada umatnya: Ummati... Ummati...


From this moment on, 29 Maret 2012

Duddy Fachrudin

Tuesday, March 27, 2012

Rihlah Penuh Cinta

Kuliah Cinta 5: Bagaimana meningkatkan rasa cinta?

Subhanallah... beberapa hari yang lalu saya bertualang meniti bebatuan dalam eloknya riak sungai. Menaiki jembatan bambu yang bergoyang menggerus keseimbangan. Suara alam, jangkrik, atau burung begitu terdengar merdu. Sementara cahaya matahari yang menyembul malu-malu dari balik pohon-pohon rimba.


Sampainya di tujuan setelah menempuh perjalanan panjang, terlihat sebuah keluarga: Abi, Ummi, dan 2 anaknya. Yang satu sekitar 7 tahun, satunya lagi yang dalam dekapan hangat Umminya, masih sekitar 2 tahun. Mereka menapaki jalur naik-turun yang sama dengan saya! Mereka tersenyum bahagia, dan mungkin juga sesekali bertahmid memuji keagungan karya cipta-Nya. Ketika meniti jembatan bergoyang itu, terpancar sinergi dan kolaborasi cinta agar tidak terjatuh.

Memang benar dalam Islam, bahwa salah satu memperkuat ikatan dan rasa cinta adalah dengan berjalan jauh bersama. Ketika rihlah penuh cinta, moment-moment indah akan bersemayam di hipokampusnya masing-masing. Emosi bahagia tumpah ruah ke sekujur tubuh yang lelah. Saya belajar dari keluarga itu, keluarga yang terlihat sederhana. Saat keluarga lain menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan, mereka dengan senyum dan tawa melakukan petualangan.

Rasa cinta kepada pasangan atau anak-anak akan semakin meningkat. Abi dengan Ummi, Abi Ummi dengan anak-anaknya, serta sebaliknya. Kelak suatu hari di masa depan, sang anak akan bertutur kisah bahagia saat mereka mendaki rimba dengan Abi Umminya tercinta. "Inilah perjalanan kita, perjalanan cinta," begitu mereka mengakhiri kisahnya.


From this moment on, 26 Maret 2012

Duddy Fachrudin

Sunday, March 25, 2012

Kuliah Cinta

Kuliah Cinta 4: Bagaimana dengan cinta yang memaksa?

Allah tak pernah memaksa kita untuk memasuki Islam. Maka untuk apa kita memaksa cinta menjadi milik kita. Posesif, "Kau milikku, aku tak rela kau dengan orang lain" terucap sebelum adanya ikatan. Pantaskah?

Sebelum adanya ikatan saja sudah mengatakan hal seperti itu, bagaimana jika sudah berkomitmen? Semuanya akan diatur oleh oleh Si Posesif, sang belahan jiwa diperlakukan bagaikan robot yang harus melayaninya.

Lalu jika cinta yang seperti ini, apa bedanya dengan cintanya hewan, yang hanya bermodalkan hawa nafsu. Itulah mengapa Allah menciptakan bukan hanya batang otak dan sistem limbik, tapi juga korteks sebagai fungsi luhur manusia. Karena manusia berbeda, makhluk yang agung yang dapat memaknai serta memahami cinta dengan bijak. Ijinkan korteks kita yang terdiri dari lobus occipital, temporal, parietal, dan frontal mengambil alih cinta dengan penuh kebijaksanaan.

Jika cinta tidak memaksa, entah apakah itu sebelum adanya ikatan atau setelah janji terpatri, kita menganggap dia bukan milik kita, tapi milik-Nya. Dan tugas kita hanya menjaganya, menemaninya, hingga ujung waktunya. Sehingga pada suatu masa yang indah, cinta itu akan dipertemukan lagi oleh-Nya. Tentu saja di surga.


From this moment on, 25 Maret 2012

Duddy Fachrudin

Saturday, March 24, 2012

From This Moment Part. II

(Postingan Sebelumnya):

Sang Julie pun tetap hidup dengan gelar baru dibelakang namanya: Sophian. Ya, Widyawati Sophian. Karena feniletilamine, yang berfungsi menjaga kesetiaan pada satu cinta. AHA! Satu cinta, lalu kenapa kita menginginkan lebih?



Masih tentang cinta. Ya, lalu kenapa kita menginginkan lebih? Padahal Allah saja cinta-Nya satu: kepada makhluk-Nya. Lihatlah bagaimana Rahman dan Rahim-Nya begitu menyinari bumi. Ia lembut bagaikan bulir air yang menyapa dedaunan hijau, tergolek, menggelayut elok pada tubuhnya. Rahman dan Rahim-Nya pula yang membuat kita merasakan nikmatnya hidup dari rizki yang diberikan oleh-Nya.

Namun, sayang kita sering lupa dengan cinta-Nya. Kita dengan seenaknya "berselingkuh". Komitmen yang kita ucapkan minimal 9 kali sehari sering dilanggar secara sadar maupun tidak sadar. Kita sering menduakan-Nya lewat harta, tahta, manusia, aktivitas, disamping berhala yang dilakukan kaum Jahiliyah dulu.

Hidup pun gundah gulana. Rasa sesal di dada. Wajar karena perselingkuhan membuat ketidakseimbangan dalam tubuh manusia. Ini mengikuti kaidah entropi. Oleh karenanya, kita harus membuat entropi dalam diri kita menjadi nol. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan 1 cinta. Dengan begini, hukum Termodinamika yang ke-3 itu benar-benar berlaku, dan bahkan dapat menciptakan suatu sistem yang positif.

1 cinta, bernama kesetiaan. Setelah itu kita dapat berkata dengan tenang, Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un: sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali.


From this moment on, 24 Maret 2012

Duddy Fachrudin

Thursday, March 22, 2012

From This Moment

"From this moment" adalah ungkapan rasa yang paling indah ketika kita mengalami pengalaman yang tidak pernah terlupakan dalam hidup sehingga dapat memicu reaksi-reaksi kimiawi dalam tubuh kita yang kemudian memunculkan senyawa-senyawa dopamin, adrenalin (norepinefrin), feniletilamine, serotonin, oksitosin, vasopresin, dan juga enkefalin (endorfin).

Rasakanlah saat kita jatuh cinta: mungkin tubuh kita memproduksi adrenalin yang membuat kita deg-degan ketika bertemu pujaan hati atau mungkin sebaliknya endorfin yang memberi ketenangan. Namun yang jelas cinta membuat seseorang lebih bersemangat untuk hidup. dan ketika kita kehilangan sang cinta, hidup terasa sepi dan hampa. Dopamin dan serotonin sebagai motivator dalam diri kita tak ada lagi, sehingga kita terbelenggu dalam kemurungan dan depresi.

Hidup seakan berakhir karena cinta telah pergi, sehingga Romeo menembak dirinya, ketika melihat Juliet tak sadarkan diri. Emosi mengalahkan kebijaksanaan yang terletak pada lobus frontalis-nya. "Aku ingin menemanimu kapanpun dan dimanapun, serta dalam kondisi apapun", mungkin itulah yang terucap dalam hati Romeo, dan mungkin karena pengaruh luapan kesetiaan pada feniletilamine.

Namun saya belajar pada sang Julie Widyawati. Memang, saat sang cinta pergi, ia tak kuasa untuk terus berdiam diri. Murung dan sepi, berhari-hari. Namun setelah itu prefrontal korteksnya mengambil alih emosi. "Bukankah saya harus hidup?" Nucleus Caudatus-nya serentak aktif.

Sang Julie pun tetap hidup dengan gelar baru dibelakang namanya: Sophian. Ya, Widyawati Sophian. Karena feniletilamine, yang berfungsi menjaga kesetiaan pada satu cinta. AHA! Satu cinta, lalu kenapa kita menginginkan lebih?


From this moment on, 15 Maret 2012

Duddy Fachrudin

Tuesday, March 13, 2012

Attachment

Michael Resnick Ph.D dalam The Journal of The American Medical Association (1997), menyatakan remaja yang merasa dicintai dan terhubung dengan orangtua mereka lebih jarang hamil di luar nikah (atau MBA), memakai narkoba, bertindak agresif & destruktif, serta bunuh diri.

Kok bisa? Tentu saja bisa, karena orangtua sibuk bekerja dan memiliki waktu yang sangat sedikit sekali untuk berinteraksi bersama anaknya. Ketika sang anak berusia remaja, rata-rata orangtua berusia 35-45 tahun di mana mereka sedang berada pada level top di tempat kerjanya atau bisnisnya.

Saya sendiri pernah menjumpai beberapa kasus-kasus seperti itu di mana orangtua memiliki waktu dengan anaknya hanya pada hari minggu. Suatu hal yang wajar jika sang anak stres dan mengalihkan masalahnya ke hal-hal negatif.

Pada situasi seperti ini bukan jalan-jalan ke Bali atau Singapura yang dibutuhkan anak. Namun attachment yang sehat serta penuh kasing sayang dan cinta yang diharapkan diberikan ayah-bundanya. Ia rindu akan oksitosin, atau hormon cinta yang dikeluarkan sang bunda saat dirinya lahir ke dunia. Ia pun rindu akan cinta sang ayah yang dibalut dengan pesona diamnya, seperti ayah Ikal--ayah juara satu sedunia.


Maka jika orangtua sibuk, siapa yang kelak melantunkan ayat-ayat-Nya serta mendongengkan kisah-kisah para nabi & sahabat Rasululullah?


Merencanakan Keluarga, 14 Maret 2012


Duddy Fachrudin

First Love

Mendengarkan "First Love" membuat perasaan kita melayang kembali ke masa-masa pertama kali jatuh cinta. Hati bergetar dan perasaan tak menentu serta harap-harap cemas merupakan sebuah respon fisiologis dari hasil penerjemahan hipotalamus yang bersinergi dengan berbagai kelenjar endokrin atas sensasi cinta yang terlihat, terdengar, dan terasa di talamus.

Sehingga tidak heran jika ketika kita pertama kali ingin mengatakan cinta pada sang pujaan hati, jantung kita berdegup sangat cepat, laju respirasi meningkat, suhu tangan menurun (dingin), tekanan darah meningkat, dan pupil melebar. Di saat seperti itu kita pun bingung apakah harus "fight" untuk menyatakan cinta atau "flight" menghindarinya untuk menenangkan diri sesaat.

Lalu Islam datang menyuruh kita untuk menyatakan cinta (meminang), disunnahkan dengan mengucap hamdalah, setelah itu bershalawat kepada Rasulullah Saw. Mengapa mengucap hamdalah? Selain disunnahkan, rasa syukur yang terucap juga mengaktifkan gelombang alpha yang membuat diri kita lebih tenang dan relaks. Dengan begitu rasa cinta yang kita ucapkan bukan kerena hawa nafsu yang berpusat pada nukleus acumben, namun kita mengucapkannya karena kita ingin mengajaknya bersama-sama menuju surga-Nya.


Asik mendengarkan First Love, 13 Maret 2012

Duddy Fachrudin (mengenang cinta pertama di kelas 5 SD)

What's Next In Future?

What's next in future? Menarik sekali mendapatkan ilmu dari sensei "Shanks" kemarin. Ketika semuanya akan terganti dengan tenaga mesin dan digitally, maka ketiadaan sentuhan manusia semakin minim. Bahkan mungkin untuk konsultasi ke dokter atau psikolog tidak perlu bertatap muka.

What's next in future? Yang jelas, selain pertumbuhan penduduk semakin meningkat, angka stres, depresi & bunuh diri pun seirama melonjak. Aktivitas ganglia basal pada otak manusia meningkat, kurang bekerjanya bagian korteks prefrontal, serta sedikit terganggunya lobus temporal, terutama yang bagian kiri.

What's next in future? Semuanya serba instan tidak mau berproses, bahkan termasuk dalam mendidik anak. Orangtua sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, sementara sang anak dititipkan ke kakek-nenek, atau pembantunya.

IPTEK akan menjadi bumerang bagi manusianya sendiri jika hal itu tidak berlandas IMTAK. Dan kunci IMTAK adalah rasa cinta yang bersemayam pada hipokampus manusia.

(Oleh-oleh perjalanan ke Sukabumi bersama sensei Tauhid Nur Azhar, Kang Emsoe, & Kang Rizal, 12 Maret 2012)

Saturday, February 25, 2012

BASIC CLINICAL HYPNOTHERAPY batch # 8

http://www.facebook.com/events/237008689724869/
Belajar Clinical Hypnotherapy bagi siapa saja, professional, eksekutif, trainer, dosen, guru, psikolog, dokter, perawat, terapis, konsultan, HRD, businessman, mahasiswa dan siapa saja yang ingin mengaplikasikan teknologi pemberdayaan dan optimalisasi fungsi otak serta pikiran bawah sadar untuk pengembangan diri, pencapaian prestasi, pengelolaan bisnis, kesehatan fisik dan mental, pendidikan, dan peningkatan kualitas hidup di berbagai bidang lainnya...

Foto-foto Basic Clinical Hypnotherapy




Sesi Live Therapy













Sesi Magic Pendulum











BCH batch 8





Dr. Tauhid Nur Azhar sedang menjelaskan aspek Neuroscience dalam Hypnotherapy











Sesi Praktek










Pelatihan Clinical Hypnotherapy diajarkan oleh para Master Indonesian Association Clinical Hypnotherapy



Pelatihan Clinical Hypnotherapy bersinergi dengan salah satu perusahaan swasta nasional terbesar di Indonesia yaitu PT. Sinar Sosro dan Pillar Business Accelerator
 



Organized By:



info Public Training bisa dilihat di: http://www.facebook.com/events/237008689724869/
 

Sunday, February 19, 2012

Nikah: Kupinang Engkau dengan Sepeda Ontel

Nikah itu… Nikmatnya IKAtan barokaH
(Duddy Fachrudin)

Berbicara mengenai cinta memang tak ada habisnya. Mengapa? Karena hidup ini tak akan ada tanpa cinta. Karena Allah Maha Mencintai hamba-Nya, apapun yang terjadi. Dan sifat itu Allah tularkan kepada mahluknya yang bernama manusia. Entah apa jadinya jika manusia sudah tak memiliki sifat ini. Tak akan ada lagi Ibu yang membuang bayinya. Tak akan ada lagi korupsi dan tak akan ada kejahatan. Ya Allah maafkan kami…

The power of love adalah kekuatan yang maha dahsyat. Seorang Ibu rela meregang nyawa ketika melahirkan kita. Saya sendiri nggak bisa membayangkan betapa sakitnya wanita mulia itu ketika mengeluarkan seonggok daging mungil dari rahimnya. Sampai kita dewasa beliau selalu memberikan curahan cintanya untuk sang anak. Mari, sini nak… Ibu disini…, ya Allah masukkanlah wanita penuh cinta itu kedalam jannah-Mu. Itulah kekuatan cinta.

Kekuatan cinta pula yang menyatukan dua insan dalam sebuah ikatan pernikahan. Hmm... Nikah? Seperti kata Shofwan Al-Banna: Emang gue pikirin… Tapi emang gue harus pikirin. Kenapa harus dipikirin? Ah, Kawan... kita tengok saja berbagai berita perceraian yang setiap hari kita santap di media. Itulah mengapa suatu pernikahan harus dipersiapkan secara matang, salah satunya agar hal yang tidak disenangi Allah itu tidak terjadi.

Pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Segala sesuatunya harus dipersiapkan untuk menghadapi moment itu. Pernikahan bukan sekedar pemuas nafsu belaka. Ketika memasuki kehidupan baru bernama keluarga, tantangan kehidupan akan semakin besar. Berbagai perubahan hidup mau nggak mau pasti terjadi, dan jika kita tidak pandai mengelolanya bisa menimbulkan stres. The College Life Stress Inventory (Renner, M.J. & Mackin R.S, 1998) bahkan menyebutkan pernikahan adalah salah satu sumber stres dengan norma 76 dari skala 100.

Namun, jika suatu pernikahan bisa dikelola dengan baik, hal itu bukanlah penyebab stres, melainkan sumber kebahagiaan dan solusi kehidupan. Ya, kenapa nggak, menikah dijadikan solusi bagi setiap orang untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Lelaki yang rambutnya gondrong acak-acakan semasa membujang menjadi rapi jali ketika menjadi seorang suami. Rokok pun tak lagi disentuhnya karena sang istri emoh melihat pangerannya merokok. Lalu yang terbiasa hidup boros, menjadi super hemat karena harus mengatur keuangan keluarga. Hidup pun jadi produktif coz harus menghidupi diri juga keluarga. Dan yang paling penting menjadi semakin dekat dengan Rabb-nya karena mereka telah menyempurnakan dien-nya.

From this day on, forever be true
Cherish this life that’s destined for you
Live your life with kindness and care
Remember Allah will always be there

There is joy, there is happiness
In this union, let there always be bliss
Allah will bless your home with light
Your heart, with never ending delight

Two worlds are now have become one
The road ahead is as bright as the sun
Oh Allah, keep this marriage so strong
In Your hands does their future belong
(Zain Bikha, Nikahun Mubarakun)



Pernikahan ibarat sepeda ontel dimana dua manusia berada di atasnya. Jika sepeda berada pada sebuah tanjakan berat, maka mereka saling bahu membahu mendorong sepeda dan ketika berada pada jalanan yang menurun, mereka harus pandai-pandai mengeremnya jika tidak ingin menabrak kendaraan di depannya. Tanjakan adalah sebuah ujian seperti kesulitan uang atau dimana sepasang manusia itu harus mengontrak sebuah rumah sederhana dan turunan adalah dimana mereka mendapat karir bagus dan uang berlimpah yang mungkin bisa menjadi parasit atau sumber keretakan pernikahan.

Dan jika sesuatu yang buruk akan menimpa pada sebuah pernikahan, remember Allah will always be there , Allah Ar-Rahman Ar-Rahim akan menguatkan kembali ikatan itu sembari dua insan melepaskan ego masing-masing. Insya Allah, samudera kesulitan akan dapat terarungi dengan mulus dan kata-kata habibi serta habibah akan terus terucap dari bibir masing-masing hingga batas waktu yang tak pernah kita tahu.


Untuk seorang kawan yang akan menikah...

Kamar Sunyi, 4 Agustus 2009

Duddy Fachrudin


Saturday, February 18, 2012

Miracle dan MYFA

"Qur'an kreatif? Memangnya bisa, Qur'an dikreasikan? Itu kitab suci loh!" Mungkin demikian yang Anda pikirkan ketika mendengar kata "kreatif" disematkan pada Al Qur'an. Tentu saja yang dimaksud dengan kreatif di sini bukanlah mengubah-ubah isi Al Qur'an, melainkan menyajikan Al Qur'an apa adanya, namun dengan cara yang sangat kreatif dan menarik.

Pihak yang paling menonjol dalam menyajikan Qur'an kreatif adalah Syaamil Al Qur'an, salah satu unit bisnis strategis dari penerbit Sygma Publishing. Produk unggulan Syaamil Qur'an saat ini adalah Miracle the Reference (Miracle) dan yang terbaru adalah MYFA (My First Al Qur'an), Al Qur'an untuk anak-anak.

"Kreatifitas yang kami sajikan dalam Miracle dan MYFA adalah dari segi desain tampilan yang menarik, feature produk yang sangat lengkap, serta inovasi-inovasi yang selalu baru. Orang kan harus dibuat tertarik terlebih dahulu sebelum mau membaca dan mendalami Al Qur'an. Kita raih dulu emotional appeal pembaca, baru kemudian mereka merasakan manfaat produk," ujar Febrianto Z. Mooduto, Manager Marketing Komunikasi Sygma Publishing. Lebih lanjut ia menjelaskan, Sygma Publishing adalah produsen Qur'an pertama yang mengandalkan kreativitas dan inovasi sebagai unggulannya.

Tujuan utama kreatifitas ini adalah untuk memudahkan umat Muslim memahami Al Qur'an. "Al Qur'an tidak hanya perlu dibaca, tetapi juga harus dipahami. Dengan Miracle dan MYFA, upaya memahami Al Qur'an menjadi sangat mudah. Kalau sudah paham, maka akan lebih mudah juga mewujudkan pesan-pesan dalam Qur'an tersebut," tambah Febrianto. "Apalagi Syaamil Qur'an juga cocok untuk semua anggota keluarga, mulai dari usia SD hingga usia kakek-nenek sekalipun. Miracle untuk usia remaja hingga dewasa, sedangkan MYFA untuk anak. Bayangkan jika seluruh keluarga rajin membaca Al Qur'an dan memahaminya dengan benar, insya Allah keluarga itu dirahmati Allah Swt."

Unsur kreativitas Miracle sudah terlihat dari banyaknya feature produk, yakni mencakup 22 keunggulan dalam satu Al Qur'an: terjemah tafsiriyah perkata, sistem pewarnaan dan panduan tajwid, terjemah kementrian Agama RI, tafsir Ath Thabari dan Ibnu Katsir, hadits shahih, do'a dan dzikir, kosakata, asbabun nuzul, penjelasan asmaul husna, indeks, sirah nabawiyah, peta, DVD belajar membaca Al Qur'an, dan sebagainya. Desain isi Miracle juga nampak cantik elegan, rapi, tapi tetap mudah dibaca. Semua ini membuat Miracle tidak membosankan dan membuat pembacanya betah berlama-lama menelaah kandungannya untuk dijadikan panduan hidup.

Hal ini diakui Eriyanti, seorang wartawati senior sebuah surat kabar di Bandung. "Saya berterima kasih sekali loh sama Sygma. Soalnya kalo baca Miracle nggak abis-abis. Ingin terus-terusan baca. Saya biasanya membaca Al Qur'an biasa paling lama 30 menit, tapi kalo baca Miracle bisa berjam-jam. Kreativitas yang disajikan Miracle luar biasa. Membaca Miracle seperti tenggelam dalam tahmid, takbir, dan hamdalah. Bangga sekali melihat hasil para ahli yang bersatu untuk kemuliaan Islam," ujarnya antusias.

Tidak heran jika dengan kelebihannya ini, Miracle selalu berhasil mencapai rekor penjualan. "Hanya dalam waktu satu bulan, Miracle the Reference sudah dipesan hingga puluhan ribu eksemplar," jelas Febriyanto lagi.

Keunggulan kreativitas dalam Miracle dilanjutkan dalam MYFA. MYFA yang terdiri dari 4 buku ini menyajikan 12 keunggulan: khat tajwid, yang jelas dan tepat untuk dibaca anak-anak, terjemah, adab membaca Qur'an, kisah-kisah sirah nabawiyah, peta, pengetahuan tematik ayat, tokoh-tokoh Islam dunia, do'a harian, kamus 3 bahasa (Indonesia, Arab, Inggris), dan sebagainya. Belum lagi ilustrasi yang menarik dan penuh warna, membuat anak membaca Qur'an seperti layaknya membaca buku kesukaan mereka.

"Kami merancang MYFA sekreatif mungkin agar buah hati kita tertarik dengan Al Qur'an sejak pertama kali mereka memilikinya. MYFA menjadi jembatan interaksi anak-anak dengan Al Qur'an. Harapan kami, anak akan terbiasa menjadikan Al Qur'an sebagai sahabat dalam kehidupannya," imbuh Febrianto.

Seluruh upaya kreatif yang dilakukan Syaamil Al Qur'an dalam Miracle dan MYFA ini tentu saja tidak mengurangi unsur kesahihan referensi yang digunakan. Semua materi dalam kedua pokok ini berdasarkan referensi yang sahih dan komprehensif. Cukup Miracle dan MYFA di rumah, insya Allah seluruh keluarga merasakan manfaatnya untuk kehidupan dunia-akhirat.

(From Sygma Publishing)

http://syaamilquran.com/
http://www.sygmapublishing.com/