Friday, August 24, 2012

Terima Kasih MP

# 187 Journal/tulisan di blog
# 18 Notes/catatan kecil/status
# 35 Links
# 4 Reviews
# Dan beberapa foto

Sejak 19 November 2006, akhirnya per 24 Agustus, saya resmi "resign" menulis di www.avonturir.multiply. Hal ini disebabkan karena per 1 Desember 2012, layanan blog di multiply (MP) sendiri akan dihapus. Selain itu, blog ini sendiri memuat beraneka macam tulisan, sehingga belum terasa spesifik, meskipun didominasi dengan artikel motivasi maupun inpirasi dari jaman saya masih galau hingga kini sudah move on :)

Ke depannya saya akan banyak dan fokus menulis artikel yang berhubungan dengan dunia:
*Pendidikan
*Pernikahan & Pola Asuh Orang Tua (Parenting)
*Hikmah & Makna Hidup

Tentunya dibalut dengan nuansa Psikologi & Islam..

Terima kasih MP :)

Penantian Indah, 24 Agustus 2012

Duddy Fachrudin yang terus belajar menulis...

_____
*Note:
# Jika tulisan-tulisan saya di blog ini ataupun blog selanjutnya bermanfaat silahkan boleh disebarluaskan
# Insya Allah tulisan-tulisan berikutnya akan terpampang di http://abifahri.wordpress.com/

Friday, August 17, 2012

Hikmah, part # 3 (habis)

Momen Spesial

Apa momen spesial Anda? Apakah saat hari pernikahan Anda? Atau ketika pertama kali jatuh cinta? Atau meraih sebuah penghargaan atas prestasi Anda? Mungkin dari ketiga hal itu salah satunya merupakan momen spesial dalam hidup Anda.

Mungkin saya berbeda jika ditanya apa momen spesial dalam hidup saya. Tahun 2007 saya memutuskan untuk tidak meneruskan kuliah di ITB dan memilih pindah ke Fakultas Psikologi. Sebuah keputusan terpenting dalam hidup saya yang mungkin diangap bodoh oleh orang lain. Namun, alhamdulillah ternyata Allah memberikan jalan bagi saya untuk berkembang sesuai minat dan potensi yang selama ini belum tergali. Di Psikologi saya banyak belajar dan bertemu orang-orang luar biasa, salah satunya adalah seorang dosen, sahabat, dan teman dalam berbagi ilmu dengan ikhlas yaitu Kang Tauhid Nur Azhar. Lewat beliau saya belajar banyak, bukan hanya pada materi kuliah, tapi bagaimana menyikapi kehidupan.

Kadang saya suka bertanya, "Apakah saya bisa bertemu dan belajar pada Kang Tauhid jika saya tidak memutuskan kuliah di Fakultas Psikologi Unisba?" Entah, hanya Allah yang tahu. Yang penting sekarang adalah bersyukur atas nikmatnya yaitu dipertemukan dengan orang yang membuat saya lebih memiliki arti hidup.

Kata Ibu

Pada suatu malam yang indah di sebuah rumah sederhana di sudut kota, tampak 2 keluarga dari pihak laki-laki dan pihak perempuan berbahagia bersilaturahmi saling sapa penuh cinta. Ditengah-tengah obrolan hangat, seorang ibu dari pihak laki-laki berkata, "Kalo Duddy nggak pindah ke Unisba mungkin nggak ketemu neng Nita."

Itulah hikmah menurut ibu saya, ibu no. 1 di dunia tentang momen spesial saya. Betul juga, walaupun sekali lagi Allah yang lebih tahu. Mungkin memang inilah jalan-Nya, jalan saya dipertemukan kapada calon istri saya.

Calon Istri?

Masih ingatkah dengan pelatihan hipnoterapi, kompetisi bisnis, dan teman-teman baru dari UPI? Subhanallah... Sekali lagi mungkin inilah jalan Allah, ada banyak hikmah di setiap kejadian. Ketika saya ikut dalam sebuah komunitas outbond training saya bertemu dengan seorang Kawan yang kemudian merekomendasikan saya untuk memberikan pelatihan hipnoterapi dasar di UPI. Di sana saya bertemu teman-teman Psikologi UPI baik yang menjadi panitia maupun peserta.

Kemudian silaturahim itu tidak terputus begitu saja, karena berawal dari kompetisi bisnis yang kami ikuti, saya meminta bantuan kepada teman-teman yang menjadi panitia ketika di UPI itu untuk membantu pelaksanaan event berikutnya yang diikutsertakan pada program kompetisi bisnis. Inilah jalan Allah...  meskipun sesungguhnya saya malas ikut kompetisi tersebut karena sedang fokus skripsi, tapi atas ajakan seorang Kawan akhirnya saya menyerahkan proposal bisnis, dan lolos ke final. Saya berdo'a beberapa kali agar tidak lolos tapi Allah berkehendak lain. Dan hikmah terbesarnya saya mengikuti kompetisi bisnis tersebut saya dipertemukan kembali dengan teman-teman dari UPI.

Dari pertemuan kembali itulah kemudian saya menemukan jodoh saya.

Alhamdulillah dengan ijin Allah di bulan Mei 2012, saya dan keluarga melamarnya tepat sehari setelah ibu saya mengatakan, "Kalo Duddy nggak pindah ke Unisba mungkin nggak ketemu neng Nita."

Keajaiban "nikah2011"

Tidak ada yang tidak mungkin ketika Allah sudah memutuskan sesuatu. Seperti misalnya dalam sebuah film religi berjudul "Ketika Cinta Bertasbih". Dalam film tersebut, Azzam diceritakan sedang mencari pendamping hidup. Namun setelah pencarian yang berbulan-bulan ia tidak berhasil mendapatkannya. Ia sendiri ingin memiliki istri seperti Ana, namun Ana sudah ada yang melamar. Ana kemudian menikah, namun karena suatu hal ia bercerai. Dalam hati kecilnya ia ingin menjadi istri bagi seseorang yang dulu telah menolongnya yang tidak lain adalah Azzam. Azzam tidak mengetahui bahwa Ana telah bercerai. Ia yang pasrah belum menemukan pendamping hidup akhirnya dipertemukan "kembali" oleh Ana. Mereka berdua pun menikah.

Meskipun dalam film, saya percaya banyak keajaiban Allah yang bertebaran di muka bumi ini. Dan saya semakin percaya setelah saya mengalaminya sendiri. Sejak meniatkan diri menikah pada tahun 2011, di akhir tahun 2010 saya mengganti password FB saya menjadi: nikah2011. Alasannya agar saya terus berikhtiar untuk mewujudkan impian tersebut.

Pada bulan Januari 2012, salah seorang teman dari UPI juga memiliki password yang sama. Siapakah ia? Ia tidak lain adalah calon istri saya. Saat itu perasaan saya biasa saja. Namun seiring berjalannya waktu dan saya dan ia banyak memiliki kesamaan terutama tentang visi hidup, perasaan itu berubah, dari yang netral menjadi positif cinta.

Mungkinkah ia jodoh saya? Mungkin. Karena ia sendiri tidak sedang dilamar oleh orang lain. Maka saya pun mengajukan diri untuk melamarnya.

Jangan Menyesal

Alhamdulillah, 30 hari dari hari ini insya Allah kami akan menikah. Sebuah penantian dan niat yang telah terpatri di hati masing-masing hingga menuangkannya dalam bentuk password. Dan Allah menjawab niat dan do'a kami hingga kami dipertemukannya dengan cara yang indah. Beginilah cara Allah mempertemukan saya dengannya. Jadi mengapa harus menyesal meninggalkan ITB?

Jangan pernah menyesal, dan syukurilah setiap kejadian yang kita alami. Karena ada hikmah yang Allah berikan kepada kita. Jangan bersedih, jangan menyesal. Mantapkan niat, perbanyak do'a dan tentunya ikhtiar. Allah yang meminta kita untuk menikah, maka Allah akan memudahkan, Allah akan menyediakan fasilitas dan sarana-Nya. Dan allah akan mempertemukan kita dengan pendamping hidup kita dengan cara-Nya yang luar biasa indah.

I'tikaf Jonggol 1433 H, 17 Agustus 2012

Duddy Fachrudin

Thursday, August 16, 2012

Hikmah, part # 2

I'tikaf Jonggol 1432 H

Di kala kegalauan skripsi pada Ramadhan tahun lalu, saya mendapat sms tentang program i'tikaf Ramadhan bertema "wirausaha" di Jonggol dari seorang Kawan lama satu koperasi dulu. Saya ingin ikut, tapi karena fokus skripsi, maka 10 hari terakhir saya habiskan di Cirebon hingga lebaran. Akhirnya informasi itu saya berikan kepada seorang Kawan dan teman saya tersebut sangat tertarik untuk mengikutinya.

Let's Move On!


Apa jadinya jika seseorang terfokus pada satu hal namun justru aktivitas tersebut membuatnya tidak produktif? Tentunya ia telah menyia-nyiakan waktunya. Dan orang-orang yang menyia-nyiakan waktunya adalah orang yang merugi. Maka sudah saatnya saya bergerak menuntaskan skripsi karena saya sudah berjanji untuk lulus tepat waktu.

Di saat pikiran terpusat pada skripsi, seorang Kawan malah menyuruh saya mengikuti sebuah program kompetisi bisnis nasional. Saya sebenarnya malas, tapi akhirnya proposal  tentang bisnis pelatihan dibuat juga pada H-1 deadline penerimaan proposal. Kemudian dalam hati berdo'a: "Semoga tidak lolos."

Namun takdir Allah berkata lain saya dan tim justru masuk semifinal dan harus presentasi di hadapan juri saat itu juga. Hasilnya? Saya lolos ke final dan harus mengikuti kompetisi selama 2 bulan di bulan Desember 2011-Januari 2012, padahal di saat-saat itu skripsi harus sudah selesai bahkan di forumkan.

Oktober 2011

Kurang lebih sebulan setengah sebelum kompetisi dimulai saya mendapat undangan untuk mengisi training pembelajaran hipnoterapi dasar selama 2 hari di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Saya sendiri mendapat rekomendasi dari seorang Kawan yang mengenal saya di sebuah komunitas outbond training yang saya ikuti di bulan Maret 2011. Dari situlah ia mengenal saya sebagai trainer berlisensi untuk mengajarkan hipnoterapi dari skill dasar hingga lanjutan.

Sejak saya memberi pelatihan pada pertengahan Oktober tersebut saya mengenal beberapa Kawan baru dari UPI terutama jurusan Psikologi. Tentunya hal ini membuka kesempatan untuk bisa silaturahim kembali dalam kesempatan yang sama maupun berbeda.

Beberapa hari sebelum Idul Adha 1432 H. Saat itu saya duduk termenung memikirkan kompetisi. Saya juga memikirkan tempat yang tepat untuk mengadakan pelatihan hipnoterapi selanjutnya yang diadakan pada bulan Desember. Di saat itu pikiran melayang mengingat teman-teman baru dari UPI. Spontan saya memberitahu mereka dan ingin bertemu mereka.

Tak Ada Yang Kebetulan

Akhirnya saya mendapat bantuan dari teman-teman UPI ketika mengadakan pelatihan hipnoterapi dasar di bulan Desember. Dan berkat bantuan mereka pula satu event yang juga masuk dalam program kompetisi yang kami ikuti terselenggara berkat bantuan mereka. Alhamdulillah... Tak ada yang kebetulan di dunia ini. Saya bertemu dengan seorang Kawan di komunitas salah satu provider outbond training, kemudian ia merekomendaskan saya memberi pelatihan hipnoterapi, saya bertemu teman-teman Psikologi UPI yang menyelenggarakan event tersebut, dan kini mereka membantu event
kami.

Di akhir program kompetisi bisnis, dari 80 peserta finalis seluruh Jawa kami tidak termasuk salah satu pemenangnya. Saya kecewa? Tidak, karena tentu saja saya mendapatkan pengalaman dan ilmu baru selama 2 bulan kompetisi. Selain itu ada satu hal yang saya dapatkan yang justru nilainya jauh melebih hadiah para pemenang: 15 juta, IPAD, & Playbook BB.

Apakah itu?

Bersambung...

I'tikaf Jonggol 1433 H, 16 Agustus 2012

Duddy Fachrudin

Wednesday, August 15, 2012

Hikmah, part # 01

"Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmu lah engkau berharap."
(QS. Al Insyirah: 7-8)

Sore ini, 15 Agustus 2012 saya membuka MP dan sebelum blog yang saya buat sejak 2006 itu terbuka, muncul terlebih dahulu pernyataan dari CEO MP:

"From December 1st, we will unfortunately no longer be able to support Multiply in its current form - notably we will be removing the social networking and content sharing part of Multiply (photos, videos, blogs, social messaging, etc.). We have decided to discontinue providing and hosting these services, as we have concluded that other Internet sites who are committed to social networking services will do a better job serving you than we can."

Saya kemudian browsing untuk melihat lebih jauh apakah isu itu benar. Dan ternyata beberapa artikel di beberapa blog maupun portal berita menuliskan hal yang sama bahwa layanan blog di Multiply per 1 Desember 2012 akan ditutup.

Sore itu menjelang Ashar saya terdiam. "Ditutup dalam hati saya, So?"

Hanya itu yang keluar dalam hati. Multiply kini lebih fokus pada pelayanan online shope-commerce kepada penggunanya dan menghapus layanan blog biasa yang memuat artikel, berbagi foto dan video. Saya termasuk pengguna yang kedua. Jadi www.avonturir.multiply.com sebentar lagi menghilang dari dunia maya.

Bagi saya tak masalah jika layanan blog ini ditiadakan, hanya saja saya harus memindahkan berbagai tulisan (terutama) ke tempat lain, karena ada beberapa tulisan yang tidak di-save di komputer. Sementara blog baru pun segera disiapkan (walaupun sebenarnya sudah dibuat 1-2 bulan yang lalu).

Mungkin sudah saatnya berpindah ke blog lain atau bahkan suatu situs tertentu yang terintegrasi dengan bisnis yang insya Allah akan saya kembangkan. Mungkin juga agar saya lebih berkembang, bukan hanya menulis di blog ini.

Ada Hikmah di Setiap Kejadian, Lalu Kenapa Harus Bersedih?

Ada seorang Kawan (perempuan) di tempat kerja yang merencanakan untuk segera menikah dengan calonnya. Namun, ternyata keluarga laki-laki tersebut tidak menyetujui karena kakak sang calon belum menikah. Akhirnya ia batal menikah. Ia mencoba tegar menghadapi kenyataan itu.

Bagaimana jika itu terjadi pada diri kita?

Entah. Mungkin ada yang sedih, kecewa, marah, murung dan berjuta emosi lainnya. Atau mungkin ada yang mengatakan, "Mungkin memang bukan jodohku."


Hampir semua orang berdo'a apa yang diinginkannya. Misalnya si fulan berdo'a ingin menjadi orang kaya, memiliki rumah mewah dan mobil keren. Suatu yang wajar jika manusia berdo'a seperti itu karena kecenderungan manusia ke arah itu sangatlah besar, seperti firman Allah pada surat Ali Imran ayat 14:

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”

Kita memang menginginkan hal tersebut, namun kadang kita kadang tidak bertanya dalam hati: Apakah saya butuh itu? Maka Allah yang lebih tahu kebutuhan kita mungkin akan mengabulkan do'a kita tapi bukan yang kita inginkan, namun yang kita butuhkan.

Keinginan Menikah 2011

Sejak akhir 2010 saya menargetkan tahun 2011 adalah akhir masa sendiri alias masa membujang. Tidak jarang dalam setiap do'a terselip harapan menikah pada tahun 2011. Do'a saja tentu harus dibarengi ikhtiar, maka saya melakukan usaha untuk memperkenalkan dan ta'aruf kepada perempuan yang juga setidaknya memiliki niatan yang sama, yaitu menikah pada waktu dekat.

Alhamdulillah karena ada target dan do'a maka ikhtiar pun diupayakan. Dan hasilnya? Ada yang dekat dengan saya, namun setelah saya mengatakan untuk melamar dan menikahinya, justru perempuan itu lebih condong tidak siap. Hingga akhirnya 2011 pun berlalu. Tak ada akad nikah, tak ada walimatul ursy. Ambil hikmahnya: mungkin ada rencana Allah yang lain dibalik ini semua.

Mari melupakan masa lalu mari menjemput masa depan, atau istilah kerennya "Let's Move On!". Do'a dan harapan terus dipanjatkan karena siapa tahu bukan di tahun 2011, karena menurut Allah bukan saatnya bagi saya menikah di tahun itu. Atau bahasa lain, "Saya belum butuh menikah di tahun 2011."

Betul. Karena skripsi saya tertunda karena suatu hal, dan hal tersebut membuat saya kecewa karena saya harus menemukan fenomena dan judul baru. Tapi mungkin, inilah rencana-Nya. Di balik itu, saya pernah berucap kepada seorang Guru bahwa ketika wisuda nanti saya ingin ada pendamping selain orang tua. Jadi, adakah sesuatu di balik ini semua?

Saya tidak tahu.

Bersambung...

I'tikaf Jonggol 1433 H, 15 Agustus 2012

Duddy Fachrudin


Thursday, August 2, 2012

Kuliah Galau: Senja Sore

Pada suatu hari di sebuah desa hiduplah seorang anak muda yang setiap sore hari tiba ia selalu memandang laut. Pada suatu sore, ia bertanya pada hatinya, "Kapan aku bisa berlayar mengarungi samudera, bertualang dari satu pulau ke pulau yang lain? Aku ingin MENCARI HARTA KARUN! AKU INGIN KAYA! AKU BOSAN HIDUP SEPERTI INI"

Sore itu hatinya gundah gulana. Kadang ia marah, lalu kadang sedetik kemudian ia menangis.

Dalam kebimbangannya tiba-tiba ia mendengar teriakan anak kecil di belakangnya, "KAAAAKKK ayo kita main," bola sepak yang tadinya ia pegang ditendangnya ke arah pemuda itu. Ia pun kaget dan mengalihkan badan. Diambilnya bola itu dan ditatapnya. "KAAAKKK, kakak kenapa?" tanya si anak.

"Oh tidak... kakak hanya..." suaranya terputus, ia kembali menatap laut yang kini mulai jingga.

"Ayo kak kita main bola, setelah itu maghrib kita mengaji di surau. Kan kakak yang mengajar kita mengaji..."

Anak muda itu kembali menatap jingga, lalu tersenyum pada teman kecil nya. Ia meletakkan bola di pasir seraya berucap sambil tersenyum, "Ayo..."

Bumi-Nya yang Indah, 2 Agustus 2012

"Tak ada yang kebetulan di dunia ini. Maka jalani saja dengan sederhana dan penuh cinta dengan memberi, berbagi, dan melayani"

-Duddy Fachrudin-

Monday, July 16, 2012

Mempersiapkan Ramadhan Menjemput Surga

Ramadhan Tiba
Ramadhan Tiba
Ramadhan Tiba

Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
(Opik)
 
Tik…tik…tik… jarum jam terus berdetik meninggalkan waktu yang terus berlalu, mengiringi semilir angin di subuh pagi bersamaan dengan semburat mentari. Pagi menyongsong semangat manusia & makhluk-Nya. Bergegas mereka menjemput rizki yang telah disediakan-Nya. Tak ada hasil maksimal bagi si pemalas yang masih setia dengan kasur empuknya. Menyongsong hari, menyambut pagi. Mari… mari kita berlari menuju cahaya serta ridha-Nya.

RAMADHAN TIBA! Seru seseorang dalam hati kecilnya. Mungkin ia adalah aku, kamu, atau kita. Kemudian ada orang lain menyahut, HEY SEBENTAR LAGI RAMADHAN! Dan aku mendengar seorang siswa yang kutemui di sudut persimpangan jalan mengatakan kepada 2 orang temannya tentang KABAR GEMBIRA.

KABAR GEMBIRA? APAKAH ITU?

Siswa itu mengatakan, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda (artinya), “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan puasa dalam bulan tersebut atas kalian. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup serta setan-setan dibelenggu. Allah menjadikan dalam bulan itu sebuah malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa yang terluput dari kebaikannya (di bulan Ramadhan), maka sungguh dia telah terluput untuk mendapatkannya.”” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu)

Aku merenung. Beberapa hari lagi Ramadhan. Maka sejak hari ini aku persiapkan. Dengan hati dan iman aku menyambut Ramadhan. Tentunya Ramadhan kali ini harus berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kenapa? Karena aku ingin menjemput surga. Bukankah pahala begitu berlimpah. Bukankah pintu surga dibuka seluas-luasnya? Aku ingin memberi yang terbaik. Tentunya kamu juga, iya kan?

Jadi?
 
Tunggu apa lagi?

BERGEMBIRALAH, KAWAN… serta perbanyak amal di bulan Ramadhan!

Ramadhan tiba semua bahagia
Tua dan muda bersuka cita
Bulan ampunan bulan yang berkah
Bulan terbebas api neraka

Burung Irian Burung Cendrawasih,
Jemput Ramadhan dengan penuh Cinta dan Kasih 

Menjemput Ramadhan, 16 Juli 2012

Duddy Fachrudin

Thursday, July 5, 2012

Start From Intention

Kuliah Cinta 10: Start From Intention

From this moment life has begun

From this moment you are the one
Right beside you is where I belong
From this moment on
(“From This Moment”, Shania Twain)

Jalanan pagi masih sepi. Semburat senja terpantul indah di empang sebelah penginapan di sebuah kota. Ia berpadu dengan uap panas yang muncul sehingga tampak seperti kabut tipis Mandalawangi yang menari-nari, menyapa kami para pejalan kaki.

Saya memandang lewat jendela di atas mobil yang melaju menuju kaki Papandayan. “Allahumma yassir wa la tuassir”, begitu kata sahabat kehidupan pagi itu via sms yang membuat saya tak tahan meneteskan air mata. Semoga Allah memudahkan urusan hari itu.

Hari itu? Hari itu awal dari sebuah cerita baru,

Ijinkan aku menyapa
Kepada dunia
Tentang kita
Tentang cinta

Ijinkan aku berkata:
Terima kasih cinta

Ijinkan aku berencana
Tentang sebuah keluarga
Mereka berlari, tersenyum, & tertawa
Indahnya

Ijinkan harapan ini berwujud do’a
Bersama kita memohon kepada-Nya
Satu, hanya satu:
Pernikahan yang barokah

Ijinkan aku terus belajar
Menjadi pelindung & pembuka jalan bagimu

Ijinkan aku selalu ada
Untuk mu
Untuk kita
Untuk perjalanan ini menuju surga-Nya

Cerita baru. Apakah itu? Semua orang pastinya memiliki cerita baru. Sejak kelahiran hingga ajal menjemputnya. Cerita-cerita itu terangkai menjadi sebuah simfoni kehidupan yang terelaborasi dari berbagai rasa: sedih, kecewa, marah, senyum, dan tawa.

Masih ingatkah dengan sebuah masa di saat ibunda tercinta mengantar kita pertama kali ke sekolah. Kemudian masih ingatkah saat-saat kita mengalami jatuh cinta. Masih ingatkah ketika kita saat diterima kuliah di sebuah perguruan tinggi ternama. Masih ingatkah ketika begitu bahagianya mendapatkan gaji atau penghasilan dari usaha kita. Masih ingatkah pada suatu masa yang indah terpatri sebuah ikatan suci nan indah antara kita dengan kekasih hati?

Cerita-cerita baru pun terus berlanjut, di mana kita sudah tak lagi merengek kepada orang tua minta dibelikan sepatu roda. Tapi diri kita yang sekarang bersama kekasih hati yang membuat rencana petualangan-petualangan sejak komitmen indah itu terucap. Maka mulailah kehidupan yang baru, tentang petualangan-petualangan dari satu cerita dalam nuansa berbagi rasa, tapi mari kita ijinkan segala rasa itu tertuju pada-Nya.

Ijinkan aku selalu ada
Untuk mu
Untuk kita
Untuk perjalanan ini menuju surga-Nya

Tak ada yang bisa menjaga kita selain Dia. Tak ada yang bisa melindungi kita selain Dia. Maka petualangan yang kita rajut selalu sandarkan kepada-Nya. Hingga saatnya tiba kita kembali kepada-Nya. Dari Dia kembali kepada-Nya.

Akhirnya tak ada yang paling indah selain janji setia kita pada 1 cinta—pasangan kita:

I will love you
As long as I live
From this moment on...

You’re the reason I believe in love, 30 Mei 2012

Duddy Fachrudin