Tuesday, March 27, 2012

Rihlah Penuh Cinta

Kuliah Cinta 5: Bagaimana meningkatkan rasa cinta?

Subhanallah... beberapa hari yang lalu saya bertualang meniti bebatuan dalam eloknya riak sungai. Menaiki jembatan bambu yang bergoyang menggerus keseimbangan. Suara alam, jangkrik, atau burung begitu terdengar merdu. Sementara cahaya matahari yang menyembul malu-malu dari balik pohon-pohon rimba.


Sampainya di tujuan setelah menempuh perjalanan panjang, terlihat sebuah keluarga: Abi, Ummi, dan 2 anaknya. Yang satu sekitar 7 tahun, satunya lagi yang dalam dekapan hangat Umminya, masih sekitar 2 tahun. Mereka menapaki jalur naik-turun yang sama dengan saya! Mereka tersenyum bahagia, dan mungkin juga sesekali bertahmid memuji keagungan karya cipta-Nya. Ketika meniti jembatan bergoyang itu, terpancar sinergi dan kolaborasi cinta agar tidak terjatuh.

Memang benar dalam Islam, bahwa salah satu memperkuat ikatan dan rasa cinta adalah dengan berjalan jauh bersama. Ketika rihlah penuh cinta, moment-moment indah akan bersemayam di hipokampusnya masing-masing. Emosi bahagia tumpah ruah ke sekujur tubuh yang lelah. Saya belajar dari keluarga itu, keluarga yang terlihat sederhana. Saat keluarga lain menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan, mereka dengan senyum dan tawa melakukan petualangan.

Rasa cinta kepada pasangan atau anak-anak akan semakin meningkat. Abi dengan Ummi, Abi Ummi dengan anak-anaknya, serta sebaliknya. Kelak suatu hari di masa depan, sang anak akan bertutur kisah bahagia saat mereka mendaki rimba dengan Abi Umminya tercinta. "Inilah perjalanan kita, perjalanan cinta," begitu mereka mengakhiri kisahnya.


From this moment on, 26 Maret 2012

Duddy Fachrudin

No comments:

Post a Comment