Saturday, December 27, 2008

masa lalu (sebuah puisi)

masa lalu masa lalu
kenapa kau pikirkan kembali?

ah, tidak kawan
aku hanya mengenangnya,
sesaat

itu takdirku
itu masa depanku
dan tlah kutemukan
bidadariku

ya
bukankah disana kau tlah temukan bidadarimu?
yang akan menemanimu
membangun rumah,
rumah impian kawan

ah benar juga kau
kenapa kupikirkan masa lalu
kenapa juga harus kulihat foto-foto itu
tapi,
terima kasih masa lalu
terima kasih teman-temanku,
yang dulu

kini aku
membangun rumahku
bersama bidadariku
membangun tawa
bersama anak-anakku

itu takdirku
itu masa depanku
dan tlah kutemukan
bidadariku

(meninggalkan yang lalu, menatap ke depan: 2008 ujung)

Thursday, December 18, 2008

almamater di ruang sidang

pukul setengah empat: berjalan,
sore-sore seperti Kant
menendang kerikil batuan
menyampah makian-makian

kita sudah mati kawan
tak ada nyanyian indah kenangan
memori itu adalah perlawanan
perlawanan atas keterkekangan

(untuk para pejuang -siapapun itu)


Saturday, December 6, 2008

Prinsip Menjadi Kaya 3

Prinsip ke 3 : Peluang ada dimana - mana

Orang yang ingin menjadi kaya, tidak hanya menunggu dan mencari peluang, tapi juga ia menciptakan peluang. Ya, peluang ada dimana - mana.

Salah seorang pembicara hebat pernah berkata, "Setiap yang disentuh pengusaha pasti menjadi uang." Ini hanya sebuah idiom saja, betapa orang yang ingin kaya itu cerdik memanfaatkan peluang. Pernahkah kita berpikir ketika melihat orang yang kidal adalah sebuah peluang emas? Kita bisa membuat kursi-meja untuk orang yang kidal. Selama ini kursi-meja hanya diperuntukkan orang yang menulis dengan tangan kanan.

Prinsip ini ceuk orang sunda mah (kata orang sunda sih) NRRPD. Artinya Nampi Rupi - rupi Pi Duiten (nerima segala hal yang akan menjadi uang). Makanya banyak mahasiswa yang suka ngobyek untuk nyari duit tambahan dan keperluan hidupnya (bagi yang merantau). Contohnya adalah saya sendiri (he-he-he).

Hmm... bagaimana jika setiap kita jalan - jalan selalu memerhatikan lingkungan di sekitar kita. Kanan - kiri, depan - belakang adalah peluang yang harus dimanfaatkan bagi siapapun yang ingin kaya.

Friday, November 21, 2008

10 Most Influential Psychologists

Psychology is a broad and varied subject. This breadth and diversity of thought can be seen by looking as some of the best known thinkers in psychology. While each theorist may have been part of an overriding school of thought, each brought a unique and individual voice and perspective to the field of psychology.

A study that appeared in the July 2002 issue of the Review of General Psychology created a ranking of the 99 most influential psychologists. The rankings were mostly based on three factors: the frequency of journal citations, introductory textbook citations, and the survey responses of 1,725 members of the American Psychological Association.

The following list provides an overview of 10 psychologists from this ranking survey. These individuals are not only some of the best-known thinkers in psychology, they also played an important role in psychology’s history and made important contributions to our understanding of human behavior.

This list is not an attempt to identify who was the most influential or which school of thought was best. Instead, this list offers a glimpse of some of the theoretical outlooks that have influenced not only psychology, but also the larger culture in which we live.


1. B. F. Skinner

In the 2002 study ranking the 99 most eminent psychologists of the 20th century, B.F. Skinner topped the list. Skinner’s staunch behaviorism made him a dominating force in psychology and therapy techniques based on his theories are still used extensively today, including behavior modification and token economies.

2. Sigmund Freud

When people think of psychology, many tend to think of Freud. His work supported the belief that not all mental illnesses have physiological causes and he also offered evidence that cultural differences have an impact on psychology and behavior. His work and writings contributed to our understanding of personality, clinical psychology, human development, and abnormal psychology.

3. Albert Bandura

Bandura’s work is considered part of the cognitive revolution in psychology that began in the late 1960s. His social learning theory stressed the importance of observational learning, imitation, and modeling. "Learning would be exceedingly laborious, not to mention hazardous, if people had to rely solely on the effects of their own actions to inform them what to do,” Bandura explained in his 1977 book Social Learning Theory.

4. Jean Piaget

Jean Piaget's work had a profound influence on psychology, especially our understanding children's intellectual development. His research contributed to the growth of developmental psychology, cognitive psychology, genetic epistemology, and education reform. Albert Einstein once described Piaget's observations on children's intellectual growth and thought processes as a discovery "so simple that only a genius could have thought of it."

5. Carl Rogers

Carl Rogers’s emphasis on human potential had an enormous influence on both psychology and education. He became one of the major humanist thinkers and an eponymous influence in therapy with his ‘Rogerian therapy.’ As described by his daughter Natalie Rogers, he was “a model for compassion and democratic ideals in his own life, and in his work as an educator, writer, and therapist.”

6. William James

Psychologist and philosopher William James is often referred to as the father of American psychology. His 1200-page text, The Principles of Psychology, became a classic on the subject and his teachings and writings helped establish psychology as a science. In addition, James contributed to functionalism, pragmatism, and influenced many students of psychology during his 35-year teaching career.

7. Erik Erikson

Erik Erikson's stage theory of psychosocial development helped create interest and research on human development through the lifespan. An ego psychologist who studied with Anna Freud, Erikson expanded psychoanalytic theory by exploring development throughout the life, including events of childhood, adulthood, and old age.

8. Ivan Pavlov

Ivan Pavlov was a Russian physiologist whose research on conditioned reflexes influenced the rise of behaviorism in psychology. Pavlov's experimental methods helped move psychology away from introspection and subjective assessments to objective measurement of behavior.

9. Kurt Lewin

Lewin is known as the father of modern social psychology because of his pioneering work that utilized scientific methods and experimentation to look as social behavior. Lewin was a seminal theorist whose enduring impact on psychology makes him one of the preeminent psychologists of the 20th-century.

10. Reader’s Choice

Following the examples of Eugene Garfield’s 1977 ranking list and Haggbloom’s 2002 ranking, the final position on this list has been left blank in order to allow “the reader’s best case for a psychologist who should have made the list” (Haggbloom, 2002).


Sumber: http://psychology.about.com/od/historyofpsychology/p/topten.htm

(Foto: Burrhus Frederic Skinner)

Tuesday, November 11, 2008

Lentera Jiwa

“I like what I do.

I do what I like.”

(Demian “Sang Ilusionis”)


Baru saja saya membaca bulletin baru di friendster dari seorang teman lama.

”I'm thinkin about movin from ITB, ni.. to IKJ, of course..

Dimana panggilan hati gw kesana..

Ada yg bisa kasih info ttg IKJ, khususnya sinematografi nya?

Urgent..

Regards,

Revlin Rivelino

 

Begitulah yang ditulis oleh Revlin, teman saya dulu ketika masih kuliah di TM (baca Teknik Perminyakan) ITB. Dia sudah merasa harus mengikuti panggilan jiwanya kini untuk melanjutkan studi di bidang Sinematografi di Institut Kesenian Jakarta, walau dia harus menunggu untuk menyelesaikan studinya dulu di ITB.

Saya hanya tersenyum-senyum atas apa yang saya lihat. Ternyata bukan hanya saya saja di TM yang memiliki panggilan jiwa seperti Revlin. Memang, hampir mahasiswa TM terus konsisten dengan apa yang mereka geluti. Mungkin itulah panggilan jiwa mereka, sehingga mereka tetap berada pada jalur studi dan pekerjaannya. Buktinya 17 dari 68 mahasiswa TM angkatan 2004 telah menyelesaikan studinya pada Juli 2008 dan melanjutkan bekerja di perusahaan minyak nasional maupun swasta. Ada juga yang melanjutkan S-2 di tempat yang sama.

Tahun 2007, saya memutuskan berhenti kuliah di TM dan memulai studi baru di bidang Psikologi. Berbagai reaksi bermunculan. Semua teman-teman satu jurusan (TM) saya kaget, orang tua marah, teman-teman organisasi heran, tapi ada juga beberapa orang yang mengerti dan mendukukung keputusan saya. Bagi saya, keputusan itu sudah merupakan suara hati yang harus saya penuhi dan tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk merealisasikannya.

Pertanyaan yang sering terlontar dari orang-orang yang tahu tentang kejadian tersebut yaitu ”kenapa?”. Kenapa saya melakukannya? Kenapa saya seberani itu untuk meninggalkan sesuatu yang dipandang hebat bagi orang lain? Kenapa saya tidak ingin mendapatkan gaji sebagai PE (Petroleum Engineer) sampai 7000 dolar sebulan? Pertanyaan-pertanyaan itu saya jawab dengan satu kalimat: saya tidak menyukainya. Saya sadar selama kuliah di TM saya tidak mencintai apa yang saya pelajari. Saya seperti mayat hidup yang tidak tahu apa yang harus saya lakukan.

Sekarang coba dengarkanlah lagu Lentera Jiwa dari Nugie. Apakah anda juga merasakan hal yang sama seperti saya ketika berada di TM ITB?     

Lentera Jiwa – Nugie

Lama sudah kumencari apa yang hendak kulakukan

Sgala titik kujelajahi tiada satu pun kumengerti

Tersesatkah aku di samudra hidupku

 

Kata-kata yang kubaca terkadang tak mudah kucerna

Bunga-bunga dan rerumputan bilakah kau tahu jawabnya

Inikah jalanku inikah takdirku

 

Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati

Yang slalu membunyikan cinta

Kupercaya dan kuyakini murninya nurani menjadi penunjuk jalanku

Lentera jiwaku

Salah satu edisi Kick Andy yang saya sukai adalah “Lentera Jiwa” yang ditayangkan pada 29 Agustus 2008 di Metro TV. Kita bisa melihat orang-orang sukses karena mereka mencintai pekerjaannya. Demian “Sang Ilusionis” (Demian Aditya) sudah menyukai sulap sejak dia berusia 12 tahun. Walaupun dia adalah seorang Sarjana Ekonomi, tapi dia tetap bergerak dalam bidang sulap entertaining. Dan dia benar-benar menikmatinya. Kemudian ada juga Wahyu Aditya yang kegemarannya adalah menggambar. Dia saat ini menjadi salah seorang creative desainer terhebat di Indonesia. Nugie sendiri mengikuti kata hatinya untuk menjadi pemusik dengan merelakan kuliahnya yang tinggal skripsi.

Suatu hari saya diwawancarai oleh teman saya, Dehendra namanya. Dia juga mahasiswa TM angkatan 2004 yang sedang mengerjakan skripsi. Dia mewawancarai saya untuk tugas mata kuliah Kewirausahaan. 

“Dud, menurut kamu sukses itu apa?” 

“Sukses itu ketika kita mencintai apa yang kita kerjakan,” itulah jawaban saya.

Rasanya menyenangkan sekali ketika kita melakukan apa yang kita cintai. Tidak ada rasa beban dan enjoy dalam setiap detik apa yang kita kerjakan. Ketika kita merasa stres karena pekerjaan menumpuk pun rasanya benar-benar nikmat. Inilah kekuatan cinta, benar-benar luar biasa pengaruhnya bagi kita.

Apakah anda sudah membiarkan diri anda mengikuti suara hati, panggilan atau lentera jiwa anda?


Prinsip Menjadi Kaya 2

Prinsip 2: Gunakan faktor kali

Yang dimaksud faktor kali adalah sesuatu hal yang sekali kita sentuh akan berefek multiplier.

Supaya mudahnya, simak kisah berikut. Seorang pengusaha bakso yang sudah ngetop mulai membuka cabang gerai baksonya di beberapa tempat. Setelah melakukan riset pasar, ia akhirnya membuka cabang barunya tersebut. Dalam waktu yang tidak lama, gerai-gerai barunya laris manis. Kemudian ia menambah cabang lagi, sampai akhirnya membuat sistem franchise dan mem-franchise-kannya.

Dari cerita di atas, kita bisa mengetahui karakter pebisnis-pebisnis yang cerdik. Setelah usahanya mapan, mereka dengan gesit menambah yang baru dan seterusnya. Oleh karena itu pengusaha adalah orang yang kaya semakin kaya.

Btw, bagaimana dengan karyawan? Karyawan bisa menggunakan nilai tambah untuk menjadikannya semakin kaya dengan menunjukkan etos kerja yang luar biasa. Tapi ia tidak mempunyai usaha?

Karyawan yang sukes dalam sebuah perusahaan adalah karyawan yang sungguh-sungguh bekerja tidak hanya karena materi yang akan didapat. Ia akan berusaha memajukan perusahaan dengan ide / gagasan yang kemudian dituangkan untuk meningkatkan omset perusahaan. Nah dari situ kita yang karyawan bisa menggunakan prinsip ini untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya. Artinya jadilah intrapreneur, yakni karyawan yang memilki jiwa entrepreneur.

Faktor kali ini sudah harus diperhatikan jika usaha yang ditempuh seseorang sudah mulai beranjak kearah yang positif. Tentunya usaha tersebut memiliki nilai tambah yang bermanfaat bagi pengguna produk / jasa yang ditawarkan.

Ok, ada nilai tambah, ada faktor kali. Kita bersua kembali ke prinsip menjadi orang yang kaya selanjutnya.

Did You Sleep Before You Got The Dream?

Did Edison sleep before he turned on the light?

Did Marconi sleep before he turned on the radio?

Did Beethoven sleep before he wrote the 5th?

(Otto Octavius –Spiderman II)

 

Kemudian Peter Parker melanjutkannya dengan, ”Did Bernoulli sleep before he found the curves of quickest descent?”

Siapapun yang pernah menonton film Spiderman 2 pasti mendengar percakapan antara Otto Octavius dengan Peter parker ini. Ini bukan hanya dialog tentang penemu-penemu sukses di masa lalu, tapi ini adalah percakapan mengenai arti sesungguhnya dari sebuah kerja keras. Ya, ini adalah sebuah dialog yang membangkitkan saraf-saraf otak untuk memerintah kepada tubuh agar bergerak menuju impian-impian yang ingin kita raih.

Apakah Edison tidur sebelum dia menemukan lampu?

Pertanyaan itu secara tidak langsung ditanyakan kepada kita yang sedang merasa kelelahan, frustasi, bahkan putus asa dalam menggapai cita-cita. Kita patut mencontoh Thomas Alfa Edison yang melakukan eksperimen ribuan kali hingga akhirnya bisa mendapatkan apa yang dia cari. Ribuan kali! Bukan satu atau dua percobaan. Kita sendiri ketika dihadapkan hal demikian sudah merasa malas untuk melakukannya dan akhirnya menyerah sebelum berhasil.

Malas bisa menghinggapi semua manusia. Dalam kondisi malas, rasanya enggan dan berat melakukan sesuatu. Tubuh kita hanya ingin dimanja dengan kasur yang empuk, makanan yang lezat dan suguhan tontonan yang mengasikkan. Malas melupakan kita dari hal-hal yang semestinya kita lakukan. Malas pun membuat diri kita menjadi tidak produktif dalam memberikan yang terbaik bagi kehidupan kita yang satu-satunya ini. Dengan kata lain kita membuang-buang waktu hidup ini secara sia-sia. Dan malas merupakan penghambat bagi kita menuju impian-impian kita.

Apa yang Arai (Sang Pemimpi –Andrea Hirata) teriakan kepada Ikal setelah melihat sepupunya itu terjungkal ke peringkat 75 setelah berada di garda depan, urutan 3, ranking sekolahnya?

”Biar kau tahu, Kal, orang seperti kita tak punya apa-apa kecuali semangat dan mimpi-mimpi, dan kita akan bertempur habis-habisan demi mimpi-mimpi itu!! Tanpa mimpi, orang seperti kita akan mati...”

”Kita lakukan yang terbaik di sini!! Dan kita akan berkelana menjelajahi Eropa sampai Afrika!! Kita akan sekolah ke Prancis!! Kita akan menginjakkan kaki di altar suci almamater Sorbonne! Apa pun yang terjadi!!” Arai berteriak lantang membangunkan Ikal dari keterpurukannya.

Hai orang yang berkemul (berselimut), Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah! Dan pakaianmu bersihkanlah, Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. Apabila ditiup sangkakala, Maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit, Bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah. (Al- Muddatsir: 1-10)

Bangun. Ayo kita bangun untuk membangun mimpi-mimpi kita!


Monday, October 13, 2008

Apa Kata Mereka Tentang ...

Apa Kata Mereka Tentang Academic Psychology Revolution?

Buku ini wajib dimiliki mahasiswa Psikologi Unisba! Simple, praktis, dan benar-benar mengajak kita untuk BERTINDAK. (Yuckiancha Isa –Ketua Imamupsi 2007-2008 / Mahasiswa Psi Unisba angkatan 2004)

Sebuah strategi dalam mengintegrasikan masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang untuk memenangkan dominasi diri atas kungkungan lingkungan yang melenakan. (Dhana –Pembina Kemahasiswaan Fakultas Psikologi Unisba)

Jangan baca buku ini kalau nggak yakin… FOUR THUMBS UP untuk Duddy. (Cita Maryami Putri –Mahasiswa Psi Unisba angkatan 2007)

Layaknya sepotong brownies. Buku yang renyah dibaca, yummy untuk dipahami. Tepat sasaran… Khusus anak Psikologi Unisba perlu refresh bacaan yang mengubah paradigma! (081-809-162-009)

POWERFUL! (Haris Laza –Mahasiswa Psi Unisba angkatan 2007)

TOP BGT! Kalau lagi malas, baca buku ini. (Yuli Aslamawati –Pembantu Dekan I Fakultas Psikologi Unisba)

Bagus banget loh Dud bukunya… (Tauhid Nur Azhar –Pendiri Fakultas Kedokteran Unisba / Penulis buku “Gelegar Otak”)

Menarik! Sebuah karya cerdas, sangat dekat dengan kebutuhan masyarakat Psikologi Unisba. Saya sepakat dengan Duddy, “Masuk bersama-sama, lulus pun harus bersama-sama…” (Sofiana Indraswari –Cumlauder / Mahasiswa S2 Psikologi Unisba)

Luar biasa, penuh semangat dan optimistis… (Rizka Hadian –Mahasiswa Psi Unisba angkatan 2005)

Asik, simple, praktis, nggak neko-neko… (Churisa –Mahasiswa Psi Unisba angkatan 2007)

Menyadarkan kita akan adanya potensi dahsyat yang ada di dalam diri kita… (Ananda Putri Bumi –Alumnus Psikologi Unpad)

Saya hanya dapat mengatakan dengan 3 kata… DAHSYAT dan LUAR BIASA untuk Duddy. (Reza R. Mardiana –Manajer Marketing KKMB 2008-2010)

Penuh dengan motivasi, aksi, dan kreasi… (Ade Suherman –General Manager KKMB 2008-2010)


Tuesday, September 16, 2008

Kumpulan Catatan Kuliah Semester I Psikologi Unisba

Satu lagi karya dari Psikologi 2007 yang insya Allah sangat bermanfaat bagi para mahasiswa Psikologi Unisba. Kumpulan Catatan Kuliah Semester I Psikologi Unisba akan memudahkan Anda dalam memahami mata kuliah yang diajarkan di semester I. Buku ini bukan hanya memuat catatan-catatan kuliah, tapi juga menuliskan diskusi-diskusi antara mahasiswa dengan dosen seputar materi kuliah.

Deskripsi Buku:
#8 mata kuliah
#dilengkapi brainstorming & kasus
#belajar mudah Statistika Deskriptif
#bahasa mudah dipahami

Data buku:
-ukuran A4 (format diktat)
-175 halaman
-soft cover
-harga: Rp. 43.000,-

15% omset bersih dari penjualan buku ini akan disumbangkan ke kas Psikologi 2007 untuk kegiatan Ekstraloba 2008 dan PAKEM 2009.

Sunday, September 7, 2008

Academic Psychology Revolution

a book that will change your life in Psychology Faculty of Unisba

#bagaimana membuat strategi yang jitu dalam mendapatkan nilai A?
#bagaimana seorang yang bodoh bisa menjadi TOP 1 di kelas?
#bagaimana membuat belajar anda terasa menyenangkan?
#bagaimana mahasiswa yang jarang mencatat bisa mendapatlan IPK Di di atas 3.30?
#bagaimana menggunakan fungsi-fungsi psikologis untuk meraih apa yang anda impikan?

Testimoni:

Buku ini wajib dimiliki mahasiswa Psikologi Unisba! Simple, praktis, dan benar-benar mengajak kita untuk BERTINDAK.

(Yuckiancha Isa –Ketua Imamupsi 2007-2008 / Psi’04)

Data Buku:
11x18 cm, soft cover, 120 hlm
harga: Rp. 37.000,-

Launching:
Rabu, 10 september 2008 pukul 15.30 di Aula Unisba

15% omset bersih dari penjualan buku ini akan disumbangkan ke kas Psikologi 2007 untuk kegiatan Ekstraloba 2008 dan PAKEM 2009.
 

Tuesday, September 2, 2008

Langkah Keempat

Hallo Duddy,

Langkah keempat merupakan langkah terakhir dari rumus
keberhasilan optimal atau Peak Performance.

Langkah Keempat adalah langkah yang dapat mengembangkan
keluwesan mengubah perilaku sampai memperoleh apa yang
diinginkan. Jika melihat orang yang berhasil, anda akan
menyadari bahwa mereka mengikuti langkah-langkah ini.
Mereka mulai dengan suatu sasaran, karena tanpa sasaran
tidak akan dapat mencapainya. Mereka bertindak
karena hanya mengetahui tidaklah cukup. Mereka mampu menilai
orang lain, untuk mengetahui tanggapan apa yang mereka peroleh,
dan tetap beradaptasi, tetap menyesuaikan, tetap mengubah
perilaku mereka sampai mereka berhasil.

Semoga apa yang Anda pelajari disini bermanfaat untuk anda,
keluarga dan sesama anda.

Salam Dahsyat!!!

Tung Desem Waringin

Lentera Jiwa

By: Nugie

Lama sudah kumencari apa yang hendak kulakukan
Sgala titik kujelajahi tiada satupun kumengerti
Tersesatkah aku disamudra hidupku?

Kata-kata yang kubaca terkadang tak mudah kucerna
Bunga-bunga dan rerumputan bilakah kau tahu jawabnya
Inikah jalanku? Inikah takdirku?

reff:
Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku

Tuesday, August 26, 2008

Langkah Ketiga

Hallo lagi Duddy,

Apa kabar? sudahkan anda lakukan langkah pertama dan
kedua? Apabila sudah, baik untuk anda! Bagi anda yang belum,
Take Action NOW!!!

Sekarang, Mari kita bahas langkah ketiga dari apa yang
dimaksud oleh Anthony Robbins dengan rumus keberhasilan
optimal atau Peak Performance.

Langkah Ketiga adalah mengembangkan indera perasa untuk
mengetahui jenis tanggapannya dan hasil yang diperoleh dari
tindakan, dan memperhatikan secepat mungkin apakah akan
mendekati hasil atau menjauhinya. Anda harus tahu apa yang
diperoleh dari tindakan itu, dari perbincangan ataukah dari
kebiasaan sehari-hari. Kalau yang diperoleh bukanlah yang
diinginkan, perhatikanlah apa yang didapat dari tindakan itu,
sehingga dapat belajar dari pengalaman orang. Lalu lakukanlah


Semoga Bermanfaat!
Salam Dahsyat!!!

Tung Desem Waringin

Friday, August 22, 2008

Langkah Kedua

Hallo Duddy,

Mari kita Lanjutkan apa yang dimaksud oleh Anthony Robbins
dengan rumus keberhasilan optimal atau Peak Performance.

Langkah Kedua adalah bertindak kecuali kalau Anda
menginginkan itu tetap tinggal sebagai mimpi. Anda harus
memilih jenis tindakan yang diyakini mempunyai kemungkinan
terbesar dapat menghasilkan apa yang diinginkan. Tindakan
yang dilakukan tidak selalu menghasilkan apa yang diinginkan.

Salam Dahsyat!!!

Tung Desem Waringin

Langkah Pertama

Hallo Duddy,

Orang yang telah meraih kesempurnaan mengikuti jalur yang
tetap dalam mencapai keberhasilan. Saya sebut itu Rumus
keberhasilan Optimal (Performance) ( Anthony Robbins )

Mari kita bahas apa yang dimaksud oleh Anthony Robbins
dengan rumus keberhasilan optimal atau Peak Performance.

Langkah Pertama dari rumus ini adalah :
Mengetahui apa yang ingin dihasilkan, yaitu : menentukan
dengan tepat apa yang diinginkan.
Orang tidak malas. Mereka hanya memiliki tujuan yang
impoten yaitu tujuan yang tidak mengilhami mereka,
Anthony Robbins

Dapatkan Langkah Kedua dari rumus ini dalam email Berikut.

Salam Dahsyat!!!

Tung Desem Waringin

Tuesday, July 15, 2008

Menjaga Momentum

“’Rasulullah Saw bukan orang yang suka berkata keji, bukan orang yang buruk perangainya, dan bukan orang yang suka berkeliaran di pasar. Bukan pula orang yang membalas kejelekan (kejahatan) dengan kejelekan, akan tetapi orang yang suka memaafkan dan melupakan kesalahan (orang lain),” (HR Ahmad).

EURO 2008 Austria-Swiss telah usai dengan menghadirkan Spanyol sebagai juaranya. La Furia Roja berhasil mengalahkan tim Panser Jerman di final dengan gol semata wayang strikernya Fernando Torres.

Slogan Expect Emotions benar-benar melecut semangat tim-tim benua biru menjadi yang terbaik di tahun 2008. Ini terbukti dengan banyaknya kejutan yang hadir di pergelaran 4 tahunan itu. Dimulai dari lolosnya Turki di grup A yang menyingkirkan Republik Ceko 3-2 secara dramatis. Lalu Rusia yang mendampingi Spanyol di grup D setelah sebelumnya menghajar Swedia yang lebih difavoritkan lolos.

Turki dan Rusia. Dua tim tersebut memang luar biasa sampai akhirnya dapat melaju hingga semifinal. Di perempatfinal Turki lagi-lagi secara dramatis mengalahkan Krosia dan Luka Modric-nya. Sementara tim beruang merah dengan Andrei Arshavin sang playmaker mengandaskan De Oranje Belanda 3-1 di extra time.

Apa persamaan kedua tim tersebut? Selain merupakan tim kuda hitam yang mengejutkan, mereka juga sama-sama kalah di awal pertandingan fase grup. Turki dikalahkan Portugal dan Rusia dihantam Spanyol. Namun setelah itu mereka terus menang dengan permainan yang penuh semangat tanpa kenal lelah.

Ya! Mereka dapat memperbaiki permainan di saat kalah pada pertandingan pertama grup, setelah itu mereka dapat memperoleh kemenangan dan menjaga momentum kemenangan. Itulah sesungguhnya kunci dibalik suksesnya Turki dan Rusia.

Kata kunci disini adalah menjaga momentum. Ada satu tim yang kehilangan momentum kemenangan hingga berakibat fatal pada pertandingan berikutnya. Kekalahan Portugal dari Swiss di pertandingan terakhir di grup A berimbas pada kurang baiknya permainan mereka ketika melawan Jerman di perempatfinal.

Menjaga momentum kemengan di setiap pertandingan sangatlah penting. Apalagi event sekelas EURO. Sebagai contoh, tim besutan Luis Aragones, Spanyol yang benar-benar stabil di setiap pertandingan. Permainan menyerang nan indah terus mereka peragakan dari fase grup hingga final. Hasilnya: perfecto!

Dalam kehidupan pun demikian. Kita dihadapi dengan berbagai masalah maupun tantangan hidup yang tak kunjung henti. Untuk menghadapinya kita harus mempunyai solusi yang jitu dan smart. Jitu artinya dengan solusi itu, masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan baik dan semurna. Sedangkan smart, pikiran dan tubuh dioptimalkan dalam penyelesaian masalah itu.

Hanya diri kita sendiri yang dapat menjaga hidup kita senantiasa selalu terjaga dari hal-hal yang merusak kualitas hidup kita. Oleh karena itu penting bagi kita untuk terus meminta kepada sang Khalik agar hati dan pikiran senantiasa terjaga dari hal-hal yang dapat mengotorinya. Dan aktualisasinya terletak perbuatan. Perbuatan positif mencerminkan akhlak yang baik. Satu hari.. dua hari.. tiga hari.. dan seterusnya. Mulailah dengan satu bulan. Ya, kita terus berusaha menjaga momentum kemenangan di setiap harinya. Kemenangan berarti mampu bersikap sebagai manusia yang berakhlakul karimah.

Terus menjaga momentum kebaikan dalam hidup kita, hingga saatnya final tiba. Yaitu, ujung dari kehidupan manusia. Apakah kita sudah siap menghadapinya? Hanya orang-orang yang dapat menjaga momentum akhlak karimahnya yang akan tersenyum, siap menjemput kematian, bertemu kembali dengan Tuhan-Nya. Dan itulah sesungguhnya kemenangan sejati.

 

Saling menjaga, menuju kepada-Nya

Juli 2008

Thursday, July 10, 2008

Duddy Fachrudin's Friendster

http://profiles.friendster.com/alangnemo
know about me more...

i believe i can fly

I used to think that I could not go on
And life was nothing but an awful song
But now I know the meaning of true love
I'm leaning on the everlasting arms

If I can see it, then I can do it
If I just believe it, there's nothing to it

I believe I can fly
I believe I can touch the sky
I think about it every night and day
Spread my wings and fly away
I believe I can soar
I see me running through that open door
I believe I can fly
I believe I can fly
I believe I can fly

See I was on the verge of breaking down
Sometimes silence can seem so loud
There are miracles in life I must achieve
But first I know it starts inside of me, oh

If I can see it, then I can be it
If I just believe it, there's nothing to it

Hey, cuz I believe in me, oh

If I can see it, then I can do it
If I just believe it, there's nothign to it

Hey, if I just spread my wings
I can fly
I can fly
I can fly, hey
If I just spread my wings
I can fly
Fly-eye-eye

(Fly Catching The Dreams, 2008)

APHP (ENGLAND) APPROVED SCHOOL IN HYPNOSIS AND PSYCHOTHERAPY

http://www.heavenhypnotherapy.com/
Learning Hypnotherapy in Bandung

Thursday, July 3, 2008

irish

And I'd give up forever to touch you

'Cause I know that you feel me somehow

You're the closest to heaven that I'll ever be

And I don't want to go home right now

And all I can taste is this moment

And all I can breathe is your life

and sooner or later it's over

I just don't want to miss you tonight


And I don't want the world to see me

'Cause I don't think that they'd understand

When everything's made to be broken

I just want you to know who I am


And you can't fight the tears that ain't coming

Or the moment of truth in your lies

When everything feels like the movies

Yeah, you bleed just to know you're alive


And I don't want the world to see me

'Cause I don't think that they'd understand

When everything's made to be broken

I just want you to know who I am


And I don't want the world to see me

'Cause I don't think that they'd understand

When everything's made to be broken

I just want you to know who I am


And I don't want the world to see me

'Cause I don't think that they'd understand

When everything's made to be broken

I just want you to know who I am


I just want you to know who I am

I just want you to know who I am

I just want you to know who I am

I just want you to know who I am


~ 3 years later...

Tuesday, June 24, 2008

don't stop me now!


DON'T STOP ME NOW!!!
run... run... & run...



menghadapi ujian sesungguhnya,
June, 24th '08

Wednesday, June 11, 2008

melupakan sejenak untuk mengambil hikmah

Hari yang berat. Hari yang tidak lebih baik dari sebelumnya. Hari dimana aku kalah oleh ketidakfokusanku terhadap suatu hal. Hari dimana aku bisa mengambil pelajaran, untuk kemudian digunakan di esok lusa.

Sudahlah. Toh, sudah berlalu. Aku teringat perkataan Kang Dhana, bagian kemahasiswaan, "Udah, kamu ujian aja dulu". Kali itu aku sedang merampungkan "penelitian" sederhanaku. Karya itu memang rampung sehari kemudian dan dikirimkan ke Jakarta. Beres, dan aku bisa melanjutkan UAS dengan target yang maksimal.

Ya, fokus ujian dulu... itulah yang harus aku lakukan.

Namun, sebenarnya sejak 2 Juni yang lalu aku merasa tidak maksimal dalam UAS ini. Aku tidak mempersiapkannya dengan baik. Berbagai hal memang harus dikerjakan di awal Juni ini selain UAS. Mulai PHK karyawan, jurnal ilmiah yang belum kelar, ngurusin KKMB Development Training, keinginan ambil bagian dalam kepanitiaan Orientasi Maba 2008, nge-konsep acara sabtu sore, ide-ide tulisan yang ingin segera dituangkan dan disatukan dengan tulisan-tulisan yang lain menjadi satu buku, event Arung Jeram, de-el-el.

Keinginan-keinginan/ hal-hal itu merusak kefokusan aku untuk ujian kali ini. Hal ini, pernah terjadi ketika UTS semester ganjil yang lalu, dimana aku harus  membagi konsentrasi pada 3 hal dalam waktu yang hampir bersamaan: UTS, MotivAct, & PPD. Hasilnya: aku melewatkan satu ujian karena nggak tahu kalau jadwalnya berubah dan nggak ada yang ngasih tahu lagi. Otomatis nilai mata kuliah itu E. Well, aku nggak ikut susulan karena memang ini murni kesalahanku, bukan karena sakit, acara keluarga, tapi kelalaian.

Kelalaian itu aku lupakan karena hasil mata kuliah lain memenuhi target. Biarlah satu gagal, tapi yang lainnya bisa perfect. Hasil semester ganjil pun tidak mengecewakan secara overall.

Deja Vu. Kali ini terjadi lagi. Namun bukan karena tidak mengikuti ujian, tapi lebih karena kelalaian dalam membaca. Jujur saja aku hanya sedikit sekali membaca untuk ujian kali ini. Faktornya tidak lain adalah ketidakfokusan yang telah aku sebutkan di atas. Aku merasakannya pada ujian hari jum'at 6 Juni lalu, dimana ada 2 subsoal yang belum diselesaikan karena waktunya habis (ni soal hitungan). Dari dua soal tersebut, 1 soal sebenarnya belum diajarkan, tapi ternyata ada di buku dan sangat mudah dikerjakan. Okelah kalau 1 soal itu tidak dimasukkan dalam nilai karena belum diajarkan, sehingga aku hanya menyisakan 1 soal saja yang tidak dikerjakan. Dan jika soal lainnya dapat poin maksimal, aku dapat bernafas lega.

Dan hari ini terjadi lagi. Ada 2 ujian hari ini -11 Juni. Ujian ke-2 itulah yang "berantakan". Aku perkirakan hasilnya untuk ujian kali ini adalah yang paling buruk. Aku melewatkan bacaan yang ternyata 1/3 dari soal itu merupakan bacaan itu!

Hanya hasil UTS yang lalu yang cukup menolong hasil UAS semester genap ini. Kini hanya berharap (kembali) hasil ujian lainnya baik. Satu-dua mata kuliah jelek hasilnya, tapi tidak untuk yang lain. Namun tentunya aku tidak mengharapkan hal ini (keberuntungan). Aku lebih suka memastikan hasil suatu pekerjaan itu baik dengan kerja keras.

Well, memang salah satu kunci sukses itu fokus, seperti yang saya tulis pada materi "Activity Management For Succes People". Namun, ketika dihadapkan pada pekerjaan yang banyak pada satu waktu dapat membuyarkan fokus tersebut. Disinilah manajemen aktivitas berlaku. Namun, ternyata belum cukup faktor tersebut untuk menanggulangi ketidakfokusan. Ketika manajemen aktivitas berhasil diterapkan, satu hal yang patut dicermati adalah KETELITIAN. Pekerjaan akan berhasil diselesaikan dan hasilnya bagus, tentunya berkat ketelitian. Tidak ada hal-hal yang dianggap remeh. Semuanya disimak secara teliti dan pekerjaan pun tidak diulang-ulang. Waktu pun bisa dihemat se-efisien mungkin.

Ada hikmah yang bisa diambil. Tentunya anda dapat mengambil pelajaran dari cerita ini. Selamat mengambil hikmah!


terus belajar dalam Universitas Kehidupan

Juni 2008

Sunday, June 8, 2008

Waktu Ini Membunuhku

Kau membuat ku berantakan

Kau membuat ku tak karuan

Kau membuat ku tak berdaya

 

Saya tidak melanjutkan lirik lagu “Cinta Ini Membunuhku” karya D’Masiv itu karena memang nantinya tidak akan nyambung dengan tulisan yang saya buat. Namun, dengan “meminjam” tiga baris pertama dari lagu yang beberapa minggu laris manis tersebut sudah cukup dijadikan prolog bagi tulisan saya.

Setiap sabtu sore di KKMB (Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa Bandung) selalu ada kegiatan yang melibatkan anggota maupun pengurus KKMB. Biasanya ada kegiatan bernama Kopi Sore, suatu kegiatan yang bisa menambah pengetahuan juga ketrampilan soft maupun hard skill dimana yang membawakannya adalah civitas KKMB sendiri. Kopi Sore sendiri merupakan salah satu program kerja yang dibuat oleh bagian HRD KKMB dengan tujuan memunculkan potensi-potensi yang ada di setiap individu, baik pengurus, pengawas, anggota bahkan karyawan KKMB.

Sabtu, 7 Juni 2008 lalu saya yang mengisi Kopi Sore dengan short training tentang manajemen waktu. Saya beri judul “Activity Management For Succes People”. Kata activity sendiri menggantikan kata time agar tidak terdengar membosankan di telinga yang sudah sering membaca, mendengar atau mengikuti training “Time Management”.

Berikut rangkuman materi short training tersebut:

 

Kunci Sukes Kehidupan (Tsuntzu):

1.      Mengenal Diri

2.      Mengenal Lawan

3.      Mengenal Medan (Lapangan)

 

Mengenal Diri (Duddy Fachrudin):

  1. Mengenal Potensi
  2. Memiliki Tujuan
  3. Fokus
  4. Kerja Keras
  5. Manajemen Diri

 

Manajemen Diri (Duddy Fachrudin):

  1. Manajemen Tenaga
  2. Manajemen Uang
  3. Manajemen Aktivitas

 

Tips-tips Sukses Manajemen Aktivitas (Duddy Fachrudin):

  1. Buat jadwal harian
  2. Komitmen terhadap jadwal harian
  3. Prioritaskan jadwal anda
  4. Berani untuk katakana “tidak”
  5. Kerjakan sampai tuntas

 

Contoh jadwal harian saya:

Sabtu, 7 Juni 2008

         Belajar PIO jam 06-09

         Ujian PIO jam 10-11.30

         Jilid & copy jurnal ilmiah terus kasih ke K’ Dhana jam 11.30-12.30

         Ketemu Citra & Yuki ngebahas penelitian “Gifted Children” jam 12.45-14

         Bikin materi “Time Management” jam 14.30-16

         Kopi Sore jam 16-18

         Nonton Euro jam 21-23

 

Sebuah pepatah berkata: if you fail to plan, you are planning to fail. Jika anda gagal berencana, maka anda sedang merencanakan kegagalan. Untuk memulai manajemen aktivitas, tentunya dimulai dari membuat rencana maupun jadwal karena apa yang kita rencanakan tersebut menjadi panduan untuk beraktivitas. Kemudian yang lebih penting lagi adalah komitmen terhadap apa yang kita rencanakan. Ingat: sumber kegagalan adalah malas dan ketidakkonsistenan terhadap janji. Janji adalah rencana-rencana yang kita buat setiap hari, minggu, bulan, bahkan tahunnya.

Terus berlatih agar konsisten menepati jadwal-jadwal yang telah dibuat. Kesuksesan dalam manajemen aktivitas terletak dari ke-kontinuitasan diri kita dalam memenuhi rencana-rencana yang telah dibuat. Sukses tidak datang tiba-tiba, melainkan berproses, dan itu lahir berkat suatu usaha atau latihan yang terus menerus.

Dan jangan sampai waktu 24 jam berlalu begitu saja sehingga diri kita terlena. Tidak ada lagi perkataan “aduh, waktunya kurang”, atau “kok, cepat sekali berlalu padahal belum selesai”. Menunda-nunda tugas yang harusnya dikerjakan berakibat fatal pada kehidupan kita. Yap, waktu akan membunuh diri kita jika kita tidak me-manage-nya sebaik mungkin.  

Penting bagi kita untuk me-manage waktu kita. Islam sendiri mengajarkan untuk memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya, merugilah diri kita jika hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin. Ayo kita lakukan hal-hal yang lebih baik dari kemarin dengan manajemen aktivitas!

 

[Pembuktian Sesungguhnya]

Juni 2008

Tuesday, May 27, 2008

menghapus bayangan

ah kenapa bayang-bayang itu terus bermunculan
menghamburkan segala hal tentang kita
menanggalkan kewarasanku
melucuti akal pikirku

aku tak mau
dan memang jiwaku memerintahkan ini
mulutku juga terus berkomat-kamit:
pergi sana!

suatu malam yang tidak terlalu malam, 08
 

Monday, May 26, 2008

Saturday, May 17, 2008

like my bike like me

Bersepeda dapat menurunkan resiko terkena penyakit akibat kurang gerak (hipokinetik), seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes, osteoporosis, lemah dan kaku otot, serta obesitas. (Bersepeda: sehat, kuat, dan nikmat)

Maraknya kendaraan bermesin menyebabkan sepeda agak terpinggirkan sebagai alat transportasi bagi manusia. Namun, hal tersebut kini tidak lagi. Kondisi bumi yang sudah semakin rusak akibat gas buangan yang ditimbulkan motor maupun mobil sangat berpengaruh terhadap kestabilan alam ini. Gerakan-gerakan “save our world” pun diteriakkan. Global warming menjadi isu terhangat tahun 2007, dan upaya-upaya pencegahannya pun dipersiapkan.

Salah satunya tentu saja bersepeda dalam menjalani aktifitas kita sehari-hari. Mau ke kantor, kuliah, sekolah, belanja bagi ibu-ibu atau sekedar jalan-jalan, sepeda menjadi sebuah solusi yang jitu mengatasi global warming ini. Ya, kita harus mulai memikirkan alam ini agar jangan sampai anak cucu kita yang mendapatkan getahnya akibat penggunaan kendaraan bermotor yang berdampak buruk pada bumi yang sedang kita pijak ini.

Saya tidak ingin berbicara lebih lanjut tentang kerusakan alam. Tapi kini saya akan bercerita tentang sepeda saya. Namanya Abe. Singkatan dari Alangbike. Sudah hampir setengah tahun ini saya bertualang dengannya. Berawal dari kebutuhan akan kendaraan yang dapat membawa saya beraktifitas sehari-hari, seperti kuliah dan berorganisasi. Lantas saya memutuskan membeli sepeda. Murah, sehat, dan bebas polusi.

Pertama, murah. Coba bandingkan berapa pengeluaran saya jika saya menggunakan sepeda dan angkutan umum. Saya memperkirakan bisa menghemat pengeluaran untuk transportasi sekitar 150-200 ribu/ bulan jika saya menggunakan sepeda. Kedua, sehat. Jelas saja tubuh menjadi terasa enak digerakkan, karena kita senantiasa bergerak. Ada sebuah penelitian yang menujukkan bahwa satu jam bersepeda (21 km/jam) dapat membakar lemak hingga sebanyak 612 kalori. Efeknya, berat dan bentuk tubuh pun menjadi ideal. Ketiga, bebas polusi. Ini dia yang paling penting. Kita harus mulai mencontoh orang-orang Eropa yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Kesadaran mereka tentang planet ini sangat tinggi. Ayo bersepeda!

Akhir April 2008, Abe mulai kelelahan membawa saya. Terbukti dari karet rem yang menipis, rantai yang bunyi “srek.. sruk..” dan pentil ban depan yang rusak. Saya kemudian memperbaikinya satu persatu.

Suatu malam saya pulang menuju kostan. Di tengah jalan saya merasakan kalau ban depan sepeda saya bocor. Lantas saya membawanya ke tukang tambal ban. Setelah diperiksa, ternyata bukan ban yang bocor, melainkan pentilnya yang rusak. Tukang tambal ban itu tidak bisa memperbaiki atau mengganti pentil yang rusak. Kejadian ini membuat saya sementara tidak memakai sepeda dulu sekaligus “istirahat” (capek loh naik sepeda) dari bersepeda. Baru seminggu kemudian saya membawanya ke bengkel motor dan sepeda tidak jauh dari kostan. Alhamdulillah, ada pentil yang bisa dipakai untuk mengganti yang rusak. Saya dan Abe pun beraksi lagi.

Masalah pentil selesai. Namun, setelah itu laju Abe pada trek menurun tidak bisa dibendung. Karet rem Abe sudah aus. Pernah suatu pagi saya berangkat kuliah dengan terburu-buru mengejar waktu agar tidak terlambat. Saya tidak mempedulikan kondisi Abe yang sudah tidak bisa di rem lagi. Ketika jalanan menurun, saya benar-benar tidak bisa menghambat lajunya. Tampak di depan kiri saya ada penjual bubur ayam dan gerobaknya dan di sebelah kanannya motor yang melaju dengan lambat. Jalanan tidak lebar. Jantung saya berdebar-debar. Adrenalin meningkat. Pikiran saya sudah menyatakan bahwa Abe akan menabrak salah satunya. Wuush… saya dan Abe sangat tipis sekali berhasil lewat di tengah-tengah keduanya. Pfuh… gila benar. Orang-orang sekitar pun pada saat itu memperhatikan saya dan Abe. Untunglah…, hati saya bersyukur.

Saya mencari jadwal yang kosong untuk mengantar Abe ke “rumah sakit” agar di servis dan diganti karet remnya untuk yang pertama kali. Bengkel-bengkel khusus sepeda sendiri hanya ada di daerah-daerah tertentu. Dan yang terdekat adalah Kosambi. Disanalah toko-toko dan bengkel sepeda bertebaran. Selasa, 13 Mei, saya memutuskan untuk mengantar Abe ke salah satu bengkel yang ada disana. “Coba aja ke Tenda Biru di Kosambi,” ujar salah seorang temanku yang juga memakai sepeda ke kampus.

Hari itu tidak terlalu panas. Saya dan Abe menuju Tenda Biru, tentunya dengan sangat hati-hati sekali. Kaki kiri saya biarkan turun menyentuh aspal agar bisa berfungsi sebagai rem. Selain itu saya juga mencari jalan yang tidak terlalu ramai, walaupun harus berputar-putar.

Sampailah di Tenda Biru. Saya langsung meminta ke “para ahli” disana untuk mengganti karet rem. Namun, ternyata setelah melalui pengecekan, salah seorang ahli mengatakan bahwa karet rem saya masih bisa bertahan satu bulan lagi. Kemudian dia mengatur posisi karet rem agar dapat berfungsi dengan baik. Tidak hanya karet rem yang diperiksa, dia juga mengecek rantai yang sudah “kering”. Akhirnya dia beri “oli” untuk rantai Abe. Bunyinya pun tidak lagi “srek… sruk...” Saya sangat memperhatikan bagaimana Abe “diobok-obok” sama ahli sepeda yang satu ini. Selesai. Saya membayar 7 ribu perak untuk servis Abe. Dan kemudian saya bisa “ngebut” lagi di jalanan.

“Diri kita ibarat sepeda, harus senantiasa di perbaiki jika sudah saatnya…” (alangnemo)

Pengalaman pertama tersebut membuat saya berhipotesis kalau Abe harus selalu di servis sekitar empat/lima bulan sekali. Lalu bagaimana dengan saya? Tak dipungkiri, sebagai manusia banyak sekali kesalahan-kesalahan yang disengaja maupun tidak dari diri saya pribadi. Malas, mudah marah, atau berbuat maksiat merupakan gejala-gejala yang menunjukkan bahwa tubuh yang saya bawa ini harus dibawa ke bengkel. Tujuannya tidak lain mengembalikan tubuh ke dalam performa yang maksimal, sehat dan bersih dari perbuatan dosa.

Sering tidak kita sadari diri kita sudah “lepas kendali”. Mata dibiarkan melihat yang bukan semestinya. Lidah berucap yang jelek. Kaki tidak melangkah ke masjid. Atau hati merasa dengki kepada orang lain. Ah, ada apa dengan tubuh kita ini?

Secepatnya lah sadar jika kita merasa mengalami hal-hal seperti itu. Jika dibiarkan, iman akan semakin turun menjauhkan kita dari Allah SWT. Banyak cara untuk menservis tubuh kita kembali menuju jalan yang lurus. Jalan yang senantiasa menuntun akhlak kita menuju akhlakul karimah.

Layaknya Abe dan pemiliknya. Sama saja. Performa lahir maupun batin diri saya tidak dipungkiri naik dan turun. Dan jika performa saya sedang turun itu berarti sudah saatnya di-charge kembali. Ya, saya atau anda pastinya sangat merasakan itu. Dan ketika menyadari hal tersebut saya harus keluar dari keterpurukan. Salah satunya dengan mendengarkan ayat-ayat Qur’an dan mentadabburinya. Dan saya merasakan perbedaannya. Pikiran dan hati terasa lebih jernih. Motivasi bertambah. Dan Allah pun sangat terasa dekat.

Nabi bersabda: setiap anak adam pasti bersalah. Yang terbaik dari orang-orang yang bersalah itu adalah yang bertaubat. (HR Tirmidzi). Ya, taubat berari kembali. Kembali menjadi seorang manusia yang siap mempersembahkan karya yang terbaik untuk kehidupannya juga orang-orang dan lingkungan di sekitarnya. Let’s make the best out of our lives!

Bagaimana dengan anda?


avonturir to my best life

15Mei’08

copyright@alangnemo, 2008