Tuesday, June 24, 2008

don't stop me now!


DON'T STOP ME NOW!!!
run... run... & run...



menghadapi ujian sesungguhnya,
June, 24th '08

Wednesday, June 11, 2008

melupakan sejenak untuk mengambil hikmah

Hari yang berat. Hari yang tidak lebih baik dari sebelumnya. Hari dimana aku kalah oleh ketidakfokusanku terhadap suatu hal. Hari dimana aku bisa mengambil pelajaran, untuk kemudian digunakan di esok lusa.

Sudahlah. Toh, sudah berlalu. Aku teringat perkataan Kang Dhana, bagian kemahasiswaan, "Udah, kamu ujian aja dulu". Kali itu aku sedang merampungkan "penelitian" sederhanaku. Karya itu memang rampung sehari kemudian dan dikirimkan ke Jakarta. Beres, dan aku bisa melanjutkan UAS dengan target yang maksimal.

Ya, fokus ujian dulu... itulah yang harus aku lakukan.

Namun, sebenarnya sejak 2 Juni yang lalu aku merasa tidak maksimal dalam UAS ini. Aku tidak mempersiapkannya dengan baik. Berbagai hal memang harus dikerjakan di awal Juni ini selain UAS. Mulai PHK karyawan, jurnal ilmiah yang belum kelar, ngurusin KKMB Development Training, keinginan ambil bagian dalam kepanitiaan Orientasi Maba 2008, nge-konsep acara sabtu sore, ide-ide tulisan yang ingin segera dituangkan dan disatukan dengan tulisan-tulisan yang lain menjadi satu buku, event Arung Jeram, de-el-el.

Keinginan-keinginan/ hal-hal itu merusak kefokusan aku untuk ujian kali ini. Hal ini, pernah terjadi ketika UTS semester ganjil yang lalu, dimana aku harus  membagi konsentrasi pada 3 hal dalam waktu yang hampir bersamaan: UTS, MotivAct, & PPD. Hasilnya: aku melewatkan satu ujian karena nggak tahu kalau jadwalnya berubah dan nggak ada yang ngasih tahu lagi. Otomatis nilai mata kuliah itu E. Well, aku nggak ikut susulan karena memang ini murni kesalahanku, bukan karena sakit, acara keluarga, tapi kelalaian.

Kelalaian itu aku lupakan karena hasil mata kuliah lain memenuhi target. Biarlah satu gagal, tapi yang lainnya bisa perfect. Hasil semester ganjil pun tidak mengecewakan secara overall.

Deja Vu. Kali ini terjadi lagi. Namun bukan karena tidak mengikuti ujian, tapi lebih karena kelalaian dalam membaca. Jujur saja aku hanya sedikit sekali membaca untuk ujian kali ini. Faktornya tidak lain adalah ketidakfokusan yang telah aku sebutkan di atas. Aku merasakannya pada ujian hari jum'at 6 Juni lalu, dimana ada 2 subsoal yang belum diselesaikan karena waktunya habis (ni soal hitungan). Dari dua soal tersebut, 1 soal sebenarnya belum diajarkan, tapi ternyata ada di buku dan sangat mudah dikerjakan. Okelah kalau 1 soal itu tidak dimasukkan dalam nilai karena belum diajarkan, sehingga aku hanya menyisakan 1 soal saja yang tidak dikerjakan. Dan jika soal lainnya dapat poin maksimal, aku dapat bernafas lega.

Dan hari ini terjadi lagi. Ada 2 ujian hari ini -11 Juni. Ujian ke-2 itulah yang "berantakan". Aku perkirakan hasilnya untuk ujian kali ini adalah yang paling buruk. Aku melewatkan bacaan yang ternyata 1/3 dari soal itu merupakan bacaan itu!

Hanya hasil UTS yang lalu yang cukup menolong hasil UAS semester genap ini. Kini hanya berharap (kembali) hasil ujian lainnya baik. Satu-dua mata kuliah jelek hasilnya, tapi tidak untuk yang lain. Namun tentunya aku tidak mengharapkan hal ini (keberuntungan). Aku lebih suka memastikan hasil suatu pekerjaan itu baik dengan kerja keras.

Well, memang salah satu kunci sukses itu fokus, seperti yang saya tulis pada materi "Activity Management For Succes People". Namun, ketika dihadapkan pada pekerjaan yang banyak pada satu waktu dapat membuyarkan fokus tersebut. Disinilah manajemen aktivitas berlaku. Namun, ternyata belum cukup faktor tersebut untuk menanggulangi ketidakfokusan. Ketika manajemen aktivitas berhasil diterapkan, satu hal yang patut dicermati adalah KETELITIAN. Pekerjaan akan berhasil diselesaikan dan hasilnya bagus, tentunya berkat ketelitian. Tidak ada hal-hal yang dianggap remeh. Semuanya disimak secara teliti dan pekerjaan pun tidak diulang-ulang. Waktu pun bisa dihemat se-efisien mungkin.

Ada hikmah yang bisa diambil. Tentunya anda dapat mengambil pelajaran dari cerita ini. Selamat mengambil hikmah!


terus belajar dalam Universitas Kehidupan

Juni 2008

Sunday, June 8, 2008

Waktu Ini Membunuhku

Kau membuat ku berantakan

Kau membuat ku tak karuan

Kau membuat ku tak berdaya

 

Saya tidak melanjutkan lirik lagu “Cinta Ini Membunuhku” karya D’Masiv itu karena memang nantinya tidak akan nyambung dengan tulisan yang saya buat. Namun, dengan “meminjam” tiga baris pertama dari lagu yang beberapa minggu laris manis tersebut sudah cukup dijadikan prolog bagi tulisan saya.

Setiap sabtu sore di KKMB (Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa Bandung) selalu ada kegiatan yang melibatkan anggota maupun pengurus KKMB. Biasanya ada kegiatan bernama Kopi Sore, suatu kegiatan yang bisa menambah pengetahuan juga ketrampilan soft maupun hard skill dimana yang membawakannya adalah civitas KKMB sendiri. Kopi Sore sendiri merupakan salah satu program kerja yang dibuat oleh bagian HRD KKMB dengan tujuan memunculkan potensi-potensi yang ada di setiap individu, baik pengurus, pengawas, anggota bahkan karyawan KKMB.

Sabtu, 7 Juni 2008 lalu saya yang mengisi Kopi Sore dengan short training tentang manajemen waktu. Saya beri judul “Activity Management For Succes People”. Kata activity sendiri menggantikan kata time agar tidak terdengar membosankan di telinga yang sudah sering membaca, mendengar atau mengikuti training “Time Management”.

Berikut rangkuman materi short training tersebut:

 

Kunci Sukes Kehidupan (Tsuntzu):

1.      Mengenal Diri

2.      Mengenal Lawan

3.      Mengenal Medan (Lapangan)

 

Mengenal Diri (Duddy Fachrudin):

  1. Mengenal Potensi
  2. Memiliki Tujuan
  3. Fokus
  4. Kerja Keras
  5. Manajemen Diri

 

Manajemen Diri (Duddy Fachrudin):

  1. Manajemen Tenaga
  2. Manajemen Uang
  3. Manajemen Aktivitas

 

Tips-tips Sukses Manajemen Aktivitas (Duddy Fachrudin):

  1. Buat jadwal harian
  2. Komitmen terhadap jadwal harian
  3. Prioritaskan jadwal anda
  4. Berani untuk katakana “tidak”
  5. Kerjakan sampai tuntas

 

Contoh jadwal harian saya:

Sabtu, 7 Juni 2008

         Belajar PIO jam 06-09

         Ujian PIO jam 10-11.30

         Jilid & copy jurnal ilmiah terus kasih ke K’ Dhana jam 11.30-12.30

         Ketemu Citra & Yuki ngebahas penelitian “Gifted Children” jam 12.45-14

         Bikin materi “Time Management” jam 14.30-16

         Kopi Sore jam 16-18

         Nonton Euro jam 21-23

 

Sebuah pepatah berkata: if you fail to plan, you are planning to fail. Jika anda gagal berencana, maka anda sedang merencanakan kegagalan. Untuk memulai manajemen aktivitas, tentunya dimulai dari membuat rencana maupun jadwal karena apa yang kita rencanakan tersebut menjadi panduan untuk beraktivitas. Kemudian yang lebih penting lagi adalah komitmen terhadap apa yang kita rencanakan. Ingat: sumber kegagalan adalah malas dan ketidakkonsistenan terhadap janji. Janji adalah rencana-rencana yang kita buat setiap hari, minggu, bulan, bahkan tahunnya.

Terus berlatih agar konsisten menepati jadwal-jadwal yang telah dibuat. Kesuksesan dalam manajemen aktivitas terletak dari ke-kontinuitasan diri kita dalam memenuhi rencana-rencana yang telah dibuat. Sukses tidak datang tiba-tiba, melainkan berproses, dan itu lahir berkat suatu usaha atau latihan yang terus menerus.

Dan jangan sampai waktu 24 jam berlalu begitu saja sehingga diri kita terlena. Tidak ada lagi perkataan “aduh, waktunya kurang”, atau “kok, cepat sekali berlalu padahal belum selesai”. Menunda-nunda tugas yang harusnya dikerjakan berakibat fatal pada kehidupan kita. Yap, waktu akan membunuh diri kita jika kita tidak me-manage-nya sebaik mungkin.  

Penting bagi kita untuk me-manage waktu kita. Islam sendiri mengajarkan untuk memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya, merugilah diri kita jika hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin. Ayo kita lakukan hal-hal yang lebih baik dari kemarin dengan manajemen aktivitas!

 

[Pembuktian Sesungguhnya]

Juni 2008