Saturday, April 11, 2009

Darkness Falls

Jika kau menaruhku di ruang gelap, dia akan membunuhku... (Michael)

Michael, seorang anak kecil mengalami ketakutan jika ia berada dalam ruangan tanpa cahaya. Dalam ruangan yang gelap, Michael merasa ada sesuatu yang akan membuat hidupnya di dunia berakhir. Catlin, kakaknya, membawa Michael ke rumah sakit. Oleh dokter, Michael dianggap memiliki gangguan Nightfobia (ketakutan di malam hari / kegelapan), bahkan menjurus kepada Night Terrorist, dimana penderitanya mengalami ketakutan yang sangat tinggi dan tidak bisa membedakan mana yang real (nyata) dan tidak nyata, yang akhirnya penderita Night Terrorist menganggap semua hal yang ditemuinya adalah kenyataan, seperti halnya mimpi. Bagi dokter rumah sakit tersebut, sesuatu yang menakutkan yang mengejar-ngejar Michael, berasal dari mimpinya, sehingga ketika Michael merasa ketakutan ia melukai dirinya sendiri.

Pun begitu dengan Kyle Walsh. Sejak kecil hingga dewasa ada sesuatu yang menghantuinya ketika ia berada dalam ruangan gelap. Ia harus tetap berada dalam ruangan yang bercahaya, walaupun remang-remang sekalipun. Oleh karena itu, ia selalu membawa lampu senter kemanapun ia pergi. Jika berada dalam ruangan tanpa cahaya, lampu senter tersebut bisa menjadi penolong baginya.

Kyle adalah teman kecil Catlin. Mereka berdua bertetangga. Namun, keduanya harus berpisah lantaran Kyle dituduh membunuh Ibu kandungnya sendiri. Sejak itu, Kyle menghabiskan waktu di rumah sakit jiwa hingga tumbuh menjadi dewasa. Setelah keluar dari sana, Kyle bekerja, dan pada suatu waktu yang tidak diduga bertemu kembali dengan Catlin. Catlin kemudian meminta tolong kepada Kyle, karena ia merasa bahwa apa yang dialami adiknya, Michael, adalah hal serupa yang juga dialami Kyle.

Kyle sendiri tidak tahu bagaimana menghilangkan ketakutannya, cara satu-satunya adalah tetap ada cahaya dimanapun ia berada. Karena cahaya tersebut akan mengusir ”mahluk” yang mengejar-ngejarnya.

”Jangan biarkan dia ditaruh dalam kegelapan, kau harus percaya padaku,” begitu anjuran Kyle kepada Catlin menyoal adiknya.

Namun hari tidak selamanya terang, ada malam yang datang menyelimuti alam di bumi. Dan ketika malam, walaupun cahaya bulan dan lampu memberikan cahaya terangnya, kegelapan bisa tercipta sewaktu-waktu. Benar saja, lampu mendadak mati di kantor polisi dimana Kyle ditangkap (lagi) atas tuduhan membunuh orang. Para polisi berusaha menyalakan lampu kembali, namun ternyata ada sesuatu yang mengerikan disana yang meneror mereka dan juga Kyle dalam kegelapan.

Mahluk itu ternyata Peri Gigi yang menakutkan yang mendatangi anak-anak yang tanggal gigi susu terakhirnya. Anak-anak tidak boleh melihat wajah Peri Gigi tersebut, karena kalau melihatnya akan diteror sampai kapanpun. Kyle dan Michael pernah melihat wajah Peri Gigi tersebut, sehingga mereka selalu diterornya. Peri Gigi hanya meneror saat gelap, iblis tersebut takut cahaya karena dirinya bisa hancur ketika mengenai cahaya.

Banyak yang tidak percaya apa yang dikatakan Kyle, termasuk para polisi. Sehingga ketika Kyle mengatakan untuk tidak jauh dari cahaya atau selalu membawa senter, mereka menertawakannya. Akhirnya sebagian besar polisi tewas, Kyle sendiri bersama seorang polisi yang sadar atas omongan Kyle kabur dari kantor polisi dan berusaha menyelamatkan Michael dan Catlin yang berada di rumah sakit yang juga sedang berada dalam kegelapan.

 

Cahaya Vs Kegelapan

Bagaimana perjuangan Kyle menyelamatkan Catlin dan Kyle? Bagaimana pula akhir dari teror Peri Gigi kepada Kyle, Catlin, dan Michael? Ah, biarlah anda sendiri yang menyimak kelanjutan film Darkness Falls tersebut.

Peri Gigi dan terornya memang tidak ada dalam kehidupan sebenarnya. Kisah tersebut hanyalah mitos pada fabel-fabel yang dibaca anak-anak. Namun, cahaya yang menemani Kyle maupun Michael dari kegelapan sekaligus menjadi penolongnya merupakan suatu hal yang ada pada kehidupan kita. Bahkan ketika kata-kata Kyle, ”Stay in the light” atau ”jangan jauh dari lampu” dan ”jauhi kegelapan” agar tetap selamat merupakan refleksi dari jiwa dan hati kita.  

 

Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, Maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat Melihat. (Al Baqarah: 17)

 

Cahaya adalah iman yang membawa kemenangan. Keseluruhan keyakinan dari hati dan ucapan yang ditindaklanjuti dengan perbuatan atas apa yang Allah perintahkan. Mereka bercahaya, mereka yang beriman, mereka yang mendapat perlindungan, mereka yang mendapat kemenangan, mereka yang mendapat surga Allah.

Sedangkan kegelapan adalah kekafiran yang akan ”membunuh” pemiliknya. Suatu bentuk penolakan terhadap apa yang diperintahkan Allah. Mereka dalam kegelapan, mereka yang tidak dapat melihat, mereka yang tidak mendapat petunjuk, mereka yang tergoda akan kemaksiatan, mereka yang mendapat kesengsaraan kelak, mereka yang menghuni neraka.

 

Allah pelindung orang-orang yang beriman; dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Al Baqarah: 257)

 

Tidak mudah untuk mendapatkan seberkas cahaya, bahkan kemudian menjaganya agar tetap menerangi jiwa kita, pun butuh perjuangan. Untuk mendapatkan cahaya keimanan, kita harus menghadapi dunia yang penuh godaan, menaklukan diri kita seraya bersimpuh mengabdi kepada-Nya. Dan setelah kita mendapatkan cahaya tersebut, kemaksiatan tak pernah berhenti meneror keimanan kita. Tidak sedikit saudara-saudara kita yang terjerumus kembali ke lembah kegelapan  karena kurang berupaya tetap dalam cahaya keimanan.

Hanya ada satu cara agar kita tetap selamat dalam kehidupan ini. Yaitu: berjuang untuk selalu berada dalam cahaya iman kemanapun kita pergi melangkah. Niscaya kegelapan akan hancur dengan cahaya iman yang kokoh serta yang tak pernah padam.

 

 Duddy Fachrudin

Refleksi—introspeksi,

26 Januari 2009