Sunday, March 25, 2012

Kuliah Cinta

Kuliah Cinta 4: Bagaimana dengan cinta yang memaksa?

Allah tak pernah memaksa kita untuk memasuki Islam. Maka untuk apa kita memaksa cinta menjadi milik kita. Posesif, "Kau milikku, aku tak rela kau dengan orang lain" terucap sebelum adanya ikatan. Pantaskah?

Sebelum adanya ikatan saja sudah mengatakan hal seperti itu, bagaimana jika sudah berkomitmen? Semuanya akan diatur oleh oleh Si Posesif, sang belahan jiwa diperlakukan bagaikan robot yang harus melayaninya.

Lalu jika cinta yang seperti ini, apa bedanya dengan cintanya hewan, yang hanya bermodalkan hawa nafsu. Itulah mengapa Allah menciptakan bukan hanya batang otak dan sistem limbik, tapi juga korteks sebagai fungsi luhur manusia. Karena manusia berbeda, makhluk yang agung yang dapat memaknai serta memahami cinta dengan bijak. Ijinkan korteks kita yang terdiri dari lobus occipital, temporal, parietal, dan frontal mengambil alih cinta dengan penuh kebijaksanaan.

Jika cinta tidak memaksa, entah apakah itu sebelum adanya ikatan atau setelah janji terpatri, kita menganggap dia bukan milik kita, tapi milik-Nya. Dan tugas kita hanya menjaganya, menemaninya, hingga ujung waktunya. Sehingga pada suatu masa yang indah, cinta itu akan dipertemukan lagi oleh-Nya. Tentu saja di surga.


From this moment on, 25 Maret 2012

Duddy Fachrudin

No comments:

Post a Comment