Thursday, March 22, 2012

From This Moment

"From this moment" adalah ungkapan rasa yang paling indah ketika kita mengalami pengalaman yang tidak pernah terlupakan dalam hidup sehingga dapat memicu reaksi-reaksi kimiawi dalam tubuh kita yang kemudian memunculkan senyawa-senyawa dopamin, adrenalin (norepinefrin), feniletilamine, serotonin, oksitosin, vasopresin, dan juga enkefalin (endorfin).

Rasakanlah saat kita jatuh cinta: mungkin tubuh kita memproduksi adrenalin yang membuat kita deg-degan ketika bertemu pujaan hati atau mungkin sebaliknya endorfin yang memberi ketenangan. Namun yang jelas cinta membuat seseorang lebih bersemangat untuk hidup. dan ketika kita kehilangan sang cinta, hidup terasa sepi dan hampa. Dopamin dan serotonin sebagai motivator dalam diri kita tak ada lagi, sehingga kita terbelenggu dalam kemurungan dan depresi.

Hidup seakan berakhir karena cinta telah pergi, sehingga Romeo menembak dirinya, ketika melihat Juliet tak sadarkan diri. Emosi mengalahkan kebijaksanaan yang terletak pada lobus frontalis-nya. "Aku ingin menemanimu kapanpun dan dimanapun, serta dalam kondisi apapun", mungkin itulah yang terucap dalam hati Romeo, dan mungkin karena pengaruh luapan kesetiaan pada feniletilamine.

Namun saya belajar pada sang Julie Widyawati. Memang, saat sang cinta pergi, ia tak kuasa untuk terus berdiam diri. Murung dan sepi, berhari-hari. Namun setelah itu prefrontal korteksnya mengambil alih emosi. "Bukankah saya harus hidup?" Nucleus Caudatus-nya serentak aktif.

Sang Julie pun tetap hidup dengan gelar baru dibelakang namanya: Sophian. Ya, Widyawati Sophian. Karena feniletilamine, yang berfungsi menjaga kesetiaan pada satu cinta. AHA! Satu cinta, lalu kenapa kita menginginkan lebih?


From this moment on, 15 Maret 2012

Duddy Fachrudin

No comments:

Post a Comment