Tuesday, March 13, 2012

What's Next In Future?

What's next in future? Menarik sekali mendapatkan ilmu dari sensei "Shanks" kemarin. Ketika semuanya akan terganti dengan tenaga mesin dan digitally, maka ketiadaan sentuhan manusia semakin minim. Bahkan mungkin untuk konsultasi ke dokter atau psikolog tidak perlu bertatap muka.

What's next in future? Yang jelas, selain pertumbuhan penduduk semakin meningkat, angka stres, depresi & bunuh diri pun seirama melonjak. Aktivitas ganglia basal pada otak manusia meningkat, kurang bekerjanya bagian korteks prefrontal, serta sedikit terganggunya lobus temporal, terutama yang bagian kiri.

What's next in future? Semuanya serba instan tidak mau berproses, bahkan termasuk dalam mendidik anak. Orangtua sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, sementara sang anak dititipkan ke kakek-nenek, atau pembantunya.

IPTEK akan menjadi bumerang bagi manusianya sendiri jika hal itu tidak berlandas IMTAK. Dan kunci IMTAK adalah rasa cinta yang bersemayam pada hipokampus manusia.

(Oleh-oleh perjalanan ke Sukabumi bersama sensei Tauhid Nur Azhar, Kang Emsoe, & Kang Rizal, 12 Maret 2012)

No comments:

Post a Comment