Thursday, July 5, 2012

Start From Intention

Kuliah Cinta 10: Start From Intention

From this moment life has begun

From this moment you are the one
Right beside you is where I belong
From this moment on
(“From This Moment”, Shania Twain)

Jalanan pagi masih sepi. Semburat senja terpantul indah di empang sebelah penginapan di sebuah kota. Ia berpadu dengan uap panas yang muncul sehingga tampak seperti kabut tipis Mandalawangi yang menari-nari, menyapa kami para pejalan kaki.

Saya memandang lewat jendela di atas mobil yang melaju menuju kaki Papandayan. “Allahumma yassir wa la tuassir”, begitu kata sahabat kehidupan pagi itu via sms yang membuat saya tak tahan meneteskan air mata. Semoga Allah memudahkan urusan hari itu.

Hari itu? Hari itu awal dari sebuah cerita baru,

Ijinkan aku menyapa
Kepada dunia
Tentang kita
Tentang cinta

Ijinkan aku berkata:
Terima kasih cinta

Ijinkan aku berencana
Tentang sebuah keluarga
Mereka berlari, tersenyum, & tertawa
Indahnya

Ijinkan harapan ini berwujud do’a
Bersama kita memohon kepada-Nya
Satu, hanya satu:
Pernikahan yang barokah

Ijinkan aku terus belajar
Menjadi pelindung & pembuka jalan bagimu

Ijinkan aku selalu ada
Untuk mu
Untuk kita
Untuk perjalanan ini menuju surga-Nya

Cerita baru. Apakah itu? Semua orang pastinya memiliki cerita baru. Sejak kelahiran hingga ajal menjemputnya. Cerita-cerita itu terangkai menjadi sebuah simfoni kehidupan yang terelaborasi dari berbagai rasa: sedih, kecewa, marah, senyum, dan tawa.

Masih ingatkah dengan sebuah masa di saat ibunda tercinta mengantar kita pertama kali ke sekolah. Kemudian masih ingatkah saat-saat kita mengalami jatuh cinta. Masih ingatkah ketika kita saat diterima kuliah di sebuah perguruan tinggi ternama. Masih ingatkah ketika begitu bahagianya mendapatkan gaji atau penghasilan dari usaha kita. Masih ingatkah pada suatu masa yang indah terpatri sebuah ikatan suci nan indah antara kita dengan kekasih hati?

Cerita-cerita baru pun terus berlanjut, di mana kita sudah tak lagi merengek kepada orang tua minta dibelikan sepatu roda. Tapi diri kita yang sekarang bersama kekasih hati yang membuat rencana petualangan-petualangan sejak komitmen indah itu terucap. Maka mulailah kehidupan yang baru, tentang petualangan-petualangan dari satu cerita dalam nuansa berbagi rasa, tapi mari kita ijinkan segala rasa itu tertuju pada-Nya.

Ijinkan aku selalu ada
Untuk mu
Untuk kita
Untuk perjalanan ini menuju surga-Nya

Tak ada yang bisa menjaga kita selain Dia. Tak ada yang bisa melindungi kita selain Dia. Maka petualangan yang kita rajut selalu sandarkan kepada-Nya. Hingga saatnya tiba kita kembali kepada-Nya. Dari Dia kembali kepada-Nya.

Akhirnya tak ada yang paling indah selain janji setia kita pada 1 cinta—pasangan kita:

I will love you
As long as I live
From this moment on...

You’re the reason I believe in love, 30 Mei 2012

Duddy Fachrudin

No comments:

Post a Comment