Wednesday, August 15, 2012

Hikmah, part # 01

"Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmu lah engkau berharap."
(QS. Al Insyirah: 7-8)

Sore ini, 15 Agustus 2012 saya membuka MP dan sebelum blog yang saya buat sejak 2006 itu terbuka, muncul terlebih dahulu pernyataan dari CEO MP:

"From December 1st, we will unfortunately no longer be able to support Multiply in its current form - notably we will be removing the social networking and content sharing part of Multiply (photos, videos, blogs, social messaging, etc.). We have decided to discontinue providing and hosting these services, as we have concluded that other Internet sites who are committed to social networking services will do a better job serving you than we can."

Saya kemudian browsing untuk melihat lebih jauh apakah isu itu benar. Dan ternyata beberapa artikel di beberapa blog maupun portal berita menuliskan hal yang sama bahwa layanan blog di Multiply per 1 Desember 2012 akan ditutup.

Sore itu menjelang Ashar saya terdiam. "Ditutup dalam hati saya, So?"

Hanya itu yang keluar dalam hati. Multiply kini lebih fokus pada pelayanan online shope-commerce kepada penggunanya dan menghapus layanan blog biasa yang memuat artikel, berbagi foto dan video. Saya termasuk pengguna yang kedua. Jadi www.avonturir.multiply.com sebentar lagi menghilang dari dunia maya.

Bagi saya tak masalah jika layanan blog ini ditiadakan, hanya saja saya harus memindahkan berbagai tulisan (terutama) ke tempat lain, karena ada beberapa tulisan yang tidak di-save di komputer. Sementara blog baru pun segera disiapkan (walaupun sebenarnya sudah dibuat 1-2 bulan yang lalu).

Mungkin sudah saatnya berpindah ke blog lain atau bahkan suatu situs tertentu yang terintegrasi dengan bisnis yang insya Allah akan saya kembangkan. Mungkin juga agar saya lebih berkembang, bukan hanya menulis di blog ini.

Ada Hikmah di Setiap Kejadian, Lalu Kenapa Harus Bersedih?

Ada seorang Kawan (perempuan) di tempat kerja yang merencanakan untuk segera menikah dengan calonnya. Namun, ternyata keluarga laki-laki tersebut tidak menyetujui karena kakak sang calon belum menikah. Akhirnya ia batal menikah. Ia mencoba tegar menghadapi kenyataan itu.

Bagaimana jika itu terjadi pada diri kita?

Entah. Mungkin ada yang sedih, kecewa, marah, murung dan berjuta emosi lainnya. Atau mungkin ada yang mengatakan, "Mungkin memang bukan jodohku."


Hampir semua orang berdo'a apa yang diinginkannya. Misalnya si fulan berdo'a ingin menjadi orang kaya, memiliki rumah mewah dan mobil keren. Suatu yang wajar jika manusia berdo'a seperti itu karena kecenderungan manusia ke arah itu sangatlah besar, seperti firman Allah pada surat Ali Imran ayat 14:

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”

Kita memang menginginkan hal tersebut, namun kadang kita kadang tidak bertanya dalam hati: Apakah saya butuh itu? Maka Allah yang lebih tahu kebutuhan kita mungkin akan mengabulkan do'a kita tapi bukan yang kita inginkan, namun yang kita butuhkan.

Keinginan Menikah 2011

Sejak akhir 2010 saya menargetkan tahun 2011 adalah akhir masa sendiri alias masa membujang. Tidak jarang dalam setiap do'a terselip harapan menikah pada tahun 2011. Do'a saja tentu harus dibarengi ikhtiar, maka saya melakukan usaha untuk memperkenalkan dan ta'aruf kepada perempuan yang juga setidaknya memiliki niatan yang sama, yaitu menikah pada waktu dekat.

Alhamdulillah karena ada target dan do'a maka ikhtiar pun diupayakan. Dan hasilnya? Ada yang dekat dengan saya, namun setelah saya mengatakan untuk melamar dan menikahinya, justru perempuan itu lebih condong tidak siap. Hingga akhirnya 2011 pun berlalu. Tak ada akad nikah, tak ada walimatul ursy. Ambil hikmahnya: mungkin ada rencana Allah yang lain dibalik ini semua.

Mari melupakan masa lalu mari menjemput masa depan, atau istilah kerennya "Let's Move On!". Do'a dan harapan terus dipanjatkan karena siapa tahu bukan di tahun 2011, karena menurut Allah bukan saatnya bagi saya menikah di tahun itu. Atau bahasa lain, "Saya belum butuh menikah di tahun 2011."

Betul. Karena skripsi saya tertunda karena suatu hal, dan hal tersebut membuat saya kecewa karena saya harus menemukan fenomena dan judul baru. Tapi mungkin, inilah rencana-Nya. Di balik itu, saya pernah berucap kepada seorang Guru bahwa ketika wisuda nanti saya ingin ada pendamping selain orang tua. Jadi, adakah sesuatu di balik ini semua?

Saya tidak tahu.

Bersambung...

I'tikaf Jonggol 1433 H, 15 Agustus 2012

Duddy Fachrudin


No comments:

Post a Comment