Tuesday, July 31, 2007

Hadapi Dengan Senyuman

Hadapi dengan senyuman

Semua yang terjadi

Biar terjadi…

 

Suatu malam di akhir Mei 2007, sehabis dari acara Kamisan FLP Bandung di Ureshii Jl. Bali, saya pulang naik angkot Kalapa – Dago. Angkot itu sepi, hanya ada 2 penumpang di depan bersama si supir. Saya bergumam dalam hati, “Kasian belum dapat penumpang. Semoga banyak yang naik di simpang BIP nanti.”

 

Angkot yang saya tumpangi memasuki Martadinata. Kemudian terlihat deretan panjang kendaraan akibat lampu merah di simpang BIP. Bagi supir Kalapa – Dago, tempat itu adalah tambang emas untuk mendulang penumpang sebanyak – banyaknya.   

 

Hadapi dengan tenang jiwa

Semua kan baik – baik saja…

 

Tidak banyak penumpang yang masuk ke angkot ini ketika berhenti di lampu merah BIP. Hanya sekitar 2 orang seingatku. Beberapa menit kemudian datanglah polisi menghampiri si supir. Dengan lagaknya yang seperti biasa si polisi menyapa kemudian menayakan ”ini – itu” kepada si supir. Lalu si supir disuruh menepikan mobilnya. Jelas si supir ini kena tilang, saya nggak ngerti tilang masalah apa karena SIM dan STNK – nya dibawa.

 

Saya bersama penumpang lain menunggu dalam angkot. Saya perhatikan wajah supir itu ketika kembali dari si polisi (setelah urusan ”negosiasi”). Tidak nampak raut wajah yang muram ataupun jengkel. Semuanya terlihat seperti sediakala. Angkot siap meluncur kembali. Namun sayangnya mesin angkot ini tidak mau hidup. Hualah... kasian bener nih supir... Kemudian si supir meminta supir angkot yang sedang ngetem (nge baca e kayak kelapa, tem baca e kayak reformasi) untuk mendorong angkot. Perlahan pasti mesin angkot mulai hidup dan sedetik kemudian kami merasa lega.

 

Satu hal yang menarik dari kisah ini adalah wajah si supir setelah ”ditimpa” 2 kejadian yang mungkin mengesalkan dari persepsi orang lain. Ketika tahu bahwa ada yang tidak beres dengan angkotnya saya melihat si supir malah bersemangat dan tersenyum. Tidak ada kekecewaan sama sekali.

 

Seperti pada lirik Dewa di atas kita senantiasa menyikapi suatu permasalahan apapun dengan sebuah senyuman. Akan terasa lebih enak kan jika kita tersenyum daripada cemberut. Akan lebih enak dipandang wajah kita dalam keadaan tersenyum daripada jengkel. Dan yang pasti dengan tersenyum energi yang kita keluarkan juga berupa energi positif yang baik untuk pikiran kita dalam mengolah tindakan selanjutnya.    

  

No comments:

Post a Comment