Tuesday, January 17, 2012

Life is Like a Box of Chocolates

Life is like a box of chocolates... you never know what you’re gonna get.
(Forrest Gump)

Beberapa hari yang lalu saya mengobrol dengan Bapak saya tentang kemungkinan saya untuk melanjutkan kuliah ke S-2. “Kalau kamu seneng, ambil aja. Uang mah gampang…” begitu kata Bapak saya. Saya hanya menjawab bahwa saya akan mengambil S-2 jika ada yang mau membiayainya, entah apakah itu dari universitas atau perusahaan. Dalam hati saya berkata bahwa saya sudah cukup merepotkan kedua orangtua saya...

Beberapa jam yang lalu saya mendapat telepon dari seorang Kawan. Ia bertanya apakah saya bisa menjadi wali asuh di sebuah asrama yang dikelola Pak Miftah Farid. Di sana saya bisa nginep dan makan gratis serta mendapat tunjangan per bulannya. Sedangkan kewajiban saya adalah mendidik anak-anak SMA serta SMP yang ada di asrama tersebut. Saya jawab tawaran Kawan saya tersebut dengan, ”Nanti saya pikirkan dulu ya...”

Beberapa menit yang lalu saya melihat nilai-nilai saya di Fakultas. Alhamdulillah... nilai semester 5 cukup bagus, walaupun akhirnya IPK saya turun kurang dari 3.5, tepatnya 3.46. ”Mimpi kamu sudah terwujud Dud, sudah saatnya kamu mengejar mimpi-mimpi yang lain sesuai tugas perkembangan manusia,” Allah seperti membisikkan kata-kata tersebut kepada saya, dan saya tidak merasa kecewa IPK saya turun.

Beberapa detik yang lalu, persiapan untuk membuka klinik hipnoterapi sudah mencapai 80%. Insya Allah seminggu kemudian bisa soft opening. Kami beri nama AHa Hypnotherapy Clinic. Kami? Ya, Kami, Alpha Habits Institute (AHaI) yang memiliki visi membantu dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Selain itu beberapa program AHaI lainnya di tahun 2010 sudah mulai berjalan.


Beberapa tahun yang lalu—tepatnya 3 tahun yang lalu, saya memutuskan keluar dari ITB kemudian memilih Psikologi sebagai implementasi serta aktualisasi diri. Sebuah keputusan yang berat, tapi harus saya lakukan. Dan tahukah Kawan apa yang saya katakan pada seorang Kawan sebelum saya kuliah di Psikologi? ”Saya sudah tahu skripsi yang saya buat di Psikologi nanti,” kurang lebih begitu yang saya ucapkan. Pada saat itu yang terlintas dalam pikiran saya adalah hypnotherapy.

Beberapa bulan yang lalu, saat training Basic Clinical Hypnotherapy, dr. Gunawan CHt berkata kepada saya, “Pak Duddy, tidak ada yang kebetulan di dunia ini.” Beliau mengatakan hal tersebut setelah mendengar bahwa saya mengikuti training itu karena “kebetulan” saya mendapat beasiswa.

Beberapa minggu yang lalu, saya mengikuti Advance Clinical Hypnotherapy. Padahal awalnya saya tidak berniat mengikutinya karena tidak ada biaya. Tapi kemudian terjadi sebuah keajaiban di mana saya kemudian bisa mengikutinya.

Life is like a box of chocolates... you never know what you’re gonna get. Kita nggak tahu apa yang akan kita dapatkan pada kehidupan esok, lusa, satu bulan lagi, satu tahun lagi…. Atau 10 tahun lagi. Kita hanya dapat berlari dan terus menatap ke depan, dan biarkan Allah Yang Maha Segalanya memberi petunjuk kepada kita agar terus berada pada jalur yang benar.

Dan tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Itulah hidup, Kawan.


Jum’at, 19 Februari 2010 / 5 Rabiul’awwal 1431 H

Duddy Fachrudin CHt

No comments:

Post a Comment