Friday, May 9, 2008

avonturir: an introduction from the heart

Aku ingin pergerakan yang dinamis, bukan kehidupan yang tenang..." (Tolstoy)

Entah kenapa saya ingin curhat di blog ini. Padalah semenjak awal dibuatnya Alang Nemo's Camp, saya hanya ingin memposting artikel, esai, puisi, cerpen dan pengalaman-pengalaman khusus (avontur of avonturir) saya pribadi yang dapat diambil hikmahnya. Ya, saya ingin blog ini sebagai sumber inspirasi bagi yang membukanya. But now? Setelah saya pikir-pikir nggak ada salahnya saya mencatat pengalaman-pengalaman harian saya.

Catatan seorang avonturir. Beda sedikit dengan salah satu memoarnya mas Gola Gong, "Catatan Sang Avonturir, Menggenggam Dunia Bukuku Hatiku". Hanya kata-kata itu yang cocok untuk tag khusus catatan-catatan saya ini. Saya menyingkatnya dengan CSA.

Avonturir?

Saya memulainya dengan kata itu. Sebuah kata yang awalnya saya kira adalah kata dalam bahasa Inggris atau Prancis. Saya menemukannya dalam "Balada Si Roy", karya legendaris Gola Gong. Lalu, apakah saya memang seorang avonturir?

Masih terlalu dini menyebut diri saya seperti itu jika dilihat dari petualangan-petualangan saya yang baru secuil. Tapi saya berani menyebut saya seorang avonturir karena kesukaan saya yang suka berpindah-pindah dalam mencari ilmu dan pengalaman. Apalagi semenjak saya tinggal dan merantau di Bandung, keinginan untuk mencari pengalaman baik itu berupa soft skill maupun hard skill sangat kuat.

Tepatnya empat tahun lalu. 2004 saya diterima di salah satu perguruan tinggi terbaik di negeri ini. Institut Teknologi Bandung dan Teknik Perminyakan. Itulah nama tempat kuliah dan jurusan yang saya ambil. Sebuah lahan basah yang siap mendatangkan dolar di kantong-kantong saya jika saya berhasil menguasai ilmu tersebut dan bekerja dengan baik di Chevron, Schlumberger, atau Conoco. Bayang-bayang akan kehidupan indah merasuki alam bawah sadar saya.

Saat ini banyak orang-orang yang memplesetkan ITB dengan Institut Tahi Burung atau Institut Teknologi Badung. Sebutan pertama karena sepanjang jalan Ganesha memang sumber bom molotov yang siap menimpa para pejalan kaki atau pengendara roda dua. Bom molotov tersebut adalah tahi burung! Kemudian sebutan yang kedua adalah plesetan ITB pada logo gajah ITB yang diganti dengan gambar Sinchan dengan "gajah-nya". Ada-ada aja.

Kemudian, pernah suatu saat ketika saya sedang belajar di perpus pusat, saya melihat tulisan ITB pada sebuah bangku (kursi) dengan kepanjangan Institut Tekanan Batin. Ha..ha..ha.. saya tertawa kecil.

Kejadian melihat plesetan ITB pada sebuah bangku di tingkat I tersebut ternyata benar-benar terjadi pada diri saya di tingkat II. Saya bingung dengan kuliah-kuliah yang saya hadapi. Saya mulai merasa ada ketidakcocokan antara diri saya dengan studi yang sedang saya jalani. Barulah saya kemudian mencoba mencari hal-hal tentang diri, minat, bakat, potensi dan tetek bengek seputar itu.

SMA tidak saya lalui dengan mengikuti banyak organisasi. Saya pernah ikut PA (Pecinta Alam) tapi itu hanya aktif satu tahun. Saya kemudian mengajar basket untuk almamater SMP saya. Ada kesenangan dan kepuasan tersendiri ketika berkomunikasi dengan anak-anak asuh saya. Sekitar satu tahun saya membina sekaligus menjadi bagian dari mereka. Itulah masa-masa SMA saya selama dua tahun. Selebihnya saya habiskan untuk main futsal di lapangan basket sekolah yang sering mengakibatkan kaca pecah.

Kelas tiga SMA. Saat itu pelajaran yang di-UAN-kan mulai 3 pelajaran (B. Indonesia, B. Inggris dan Matematika/ Ekonomi) dan minimal kelulusan adalah 4,00. Saya mengajak anak-anak untuk belajar bareng. Saya nggak mau ada yang tidak lulus. Bukankah kita masuk bersama-sama dan keluar pun harus bersama-sama juga? Lagi-lagi ada kesenangan dan kepuasan pada diri saya ketika mengajak mereka untuk belajar bareng seperti halnya ketika saya mengajar basket.

Dan kini, saya menghadapi dunia yang tanda tanya? Ketidakberesan saya dengan studi saya di tingkat II ini harus saya bereskan. Dan mulailah petualangan saya. Saya bermetamorfosis menjadi seorang avonturir...


Continued...

copyright@alangnemo, 2008
 

3 comments:

  1. ari avonturir teh artinya apa ? abahasa apa itu teh ? masih ga ngerti...

    ReplyDelete
  2. dari kamus Besar B. Indonesia
    Avonturir: Petualangan
    Avontur: Petualang

    ReplyDelete
  3. avontur...ehhmmmm, kehidupan itu penuh warna berpetualanglah ke satu demi satu warnanya, pasti akan banyak hikmah disana

    ReplyDelete