Sunday, November 27, 2011

Dari Tugu Kujang Sampai Imogiri

Ku layangkan pandangku melalui kaca jendela

Dari tempatku bersandar seiring lantun kereta

Membawaku melintasi tempat-tempat yang indah

Membuat isi hidupku penuh riuh dan berwarna

(Perjalanan Ini, Padi)

Malam pekat aku duduk di jok belakang. Motor yang dikendarai temanku menderu di atas aspal sunyi tanpa lantang. Kanan-kiri kami sawah membentang. Dalam perjalanan kami ditemani cahaya bulan dan bintang. Motor terus berlari kencang. Angin malam menyapu rambutku yang usang. Imogiri... Imogiri... aku datang!

Tugu Kujang

Hari itu sabtu malam, tanggal 21 di bulan Mei, mengingatkanku pada sebuah perjalanan di mana aku terdampar di Tugu Kujang. Bogor, 28 April pukul 21.30 aku bersama seorang perempuan berusia 18-19 tahun yang akan melakukan wawancara kerja di depan simbol kota hujan. Dia kemudian bertanya suatu daerah di Bogor padaku yang pertama kali ke Bogor! Jadilah aku menemaninya sampai temannya menjemputnya. Padahal aku sendiri tak tahu harus bermalam di mana.

Dua kisah itu tentang perjalanan. Yang pertama: Jogjakarta. Kedua: Bogor. Lalu untuk apa aku ke sana?   

Waktu dikalahkan Aokiji, aku pikir masih banyak orang yang lebih kuat daripada ia. Karena itu, aku juga harus lebih kuat demi melindungi teman-temanku... Bukan hanya menjadi lebih kuat... Tapi karena aku ingin selalu bersama teman-temanku. Karena itulah, aku harus lebih kuat daripada siapa pun. Kalau tidak, aku akan kehilangan mereka.

(Luffy saat bertarung melawan Blueno di Enies Lobby)

Kata-kata Luffy aku tulis ulang. Tepatnya di halaman 194 buku “10 Pesan Tersembunyi & 1 Wasiat Rahasia”. Oh ya sebelum dilanjutkan, sebenarnya buku ini tidak mau aku terbitkan karena memang isinya berisi pesan-pesan serta wasiat terlarang. Orang yang membacanya kemudian mempraktekkannya 100% akan mengalami ketidakwajaran dalam hidupnya. Aku ulangi: akan mengalami ketidakwajaran dalam hidupnya. Jadi JANGAN COBA-COBA MEMBELINYA, MEMBACANYA, apalagi MEMPRAKTEKKANNYA! Plis, aku sudah peringatkan dari sekarang. Tanggung sendiri resikonya ya...

Buku TERLARANG!

Kembali ke jalan yang benar.

Begini... kalau orang ingin maju, apa sih yang sebenarnya dibutuhkan? Kalau Luffy, untuk lebih kuat memang harus berlatih. Nah kita? Tentu saja belajar. Itulah kenapa aku melakukan dua perjalanan itu. Belajar Kawan, atau kata lain investasi leher ke atas dalam bentuk ilmu.

Di Bogor aku mengikuti pelatihan Hidup Berlimpah Hidup Berkah (HBHB) yang diadakan DinarCoach Internasional selama 3 hari 3 malam. Mulai pukul 7.30 dan selesai pukul 00.30. Itu 2 hari pertama. Di hari terakhir, training baru selesai pukul 03.00! Inilah pelatihan terlama yang pernah aku ikuti.

Bapak Hasan & Emak: sudah berjualan ketan bakar selama 40 tahun di Bogor...

Suatu malam di lain waktu, salah seorang sahabat bertanya, “Kang kenapa rela-relain ikut training sampai ke luar kota?”

“Hmm... kenapa ya? Aku kan trainer.  Harus nyari ilmu. Udah hobi juga, hehe...”

Kebayang Kawan (eh kebayang itu yang suka dipanggil si Borokokok...), kalau ilmuku segitu-segitu aja maka training yang diadakan Alpha Habits Institute pun nggak berkembang. Kalau sudah begitu ya susah nolong orang. Padahal salah satu core values dari kami adalah Help People: Menolong Orang.

Oke kita lanjutkan.

Sementara di Jogja aku belajar pada para Master IACH dan para sekutunya (teman-temannya, red). Dua hari di sana benar-benar muantep. Ilmu hipnoterapi yang didapat dari dr. Gun, ditambah para Master Jogja yang khas RASA metafornya serta versi diriku sendiri kini menyatu dalam hati sanubari yang paling dalam (hualah opo iki...). Nah, enaknya saat di Jogja dibanding Bogor, aku sempat jalan-jalan. Ide pun bermunculan, salah satunya saat membeli sebuah souvenir yang bisa dijadikan alat pendukung ketika training.

Malioboro: ramenya kalau malam minggu...

Satu hal lagi yang didapat ketika kunjungan ke Jogja adalah saat bermalam di rumah seorang kawan di Imogiri yang sepi dan hampir nggak ada sinyal. Di daerah situ pun bisa dihitung dengan jari jumlah anak mudanya yang kuliah di kota. Apa yang didapat di rumah kawan yang baru aku temui dan berkenalan di Jogja itu? Di balik rumahnya yang sangat sederhana dan HP-nya yang jadul, BUKU-BUKUE AKEH PISAN, TELU LEMARI! (buku-bukunya banyak sekali, tiga lemari!). Weleh-weleh... aku jadi teringat teman-temanku yang bergaji 2 jutaan dari Ortunya. (Mereka) investasi buku (ilmu) aja susahnya minta ampun, dan ketika ditawari ikutan training minta gratis. Sementara HP ganti tiap bulan, nonton, DVD, dan urusan perut jadi nomor satu. Padahal ayat pertama yang turun adalah nyuruh manusia adalah iqra (baca atau cari ilmu) bukan nonton apalagi makan.

Baiklah. Sidang pembaca sekalian. Mari kita lanjutkan sedikit lagi.

Hari ini tanggal 1 Juni 2011, dalam satu tahun kami tak terasa sudah mengadakan training “The Journey of SUCCESS & HAPPINESS” (Hypnomotivation) selama 5 angkatan, “Basic Clinical Hypnotherapy” (BCH) 4 angkatan dan 1 kali privat, memberi terapi personal ke puluhan orang, terapi massal hampir ke seribu orang, serta membuat buku. Alhamdulillah... aku sendiri merasa sangat bersyukur dengan pencapaian ini. Aku bertemu banyak orang dan mendapatkan pembelajaran dan inspirasi dari mereka.

Namun aku tak ingin berhenti di sini, karena setelah ini kami akan mengadakan training “11 Steps to SUCCESS & HAPPINESS” dan “Miracle of SUCCESS & HAPPINESS” (lanjutan “The Journey of SUCCESS & HAPPINESS”) serta Advance Clinical Hypnotherapy. Oleh karena itu aku harus terus belajar dan tentu saja mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Aku jadi teringat salah satu hadis yang aku tulis di buku “10 Pesan Tersembunyi & 1 Wasiat Rahasia”:

Barangsiapa menginginkan kebahagiaan di dunia, ia harus mencapainya dengan ilmu. Dan, barangsiapa menginginkan kebahagiaan akhirat, ia harus mencapainya dengan ilmu. Dan, barangsiapa menginginkan kedua-duanya, ia harus mencapainya dengan ilmu. (HR. Thabarani)

Siap investasi ilmu?


—Hari  pertama di bulan Juni 2011,

Ditemani “10 Pesan Tersembunyi & 1 Wasiat Rahasia”

Duddy Fachrudin


No comments:

Post a Comment