Tuesday, November 11, 2008

Did You Sleep Before You Got The Dream?

Did Edison sleep before he turned on the light?

Did Marconi sleep before he turned on the radio?

Did Beethoven sleep before he wrote the 5th?

(Otto Octavius –Spiderman II)

 

Kemudian Peter Parker melanjutkannya dengan, ”Did Bernoulli sleep before he found the curves of quickest descent?”

Siapapun yang pernah menonton film Spiderman 2 pasti mendengar percakapan antara Otto Octavius dengan Peter parker ini. Ini bukan hanya dialog tentang penemu-penemu sukses di masa lalu, tapi ini adalah percakapan mengenai arti sesungguhnya dari sebuah kerja keras. Ya, ini adalah sebuah dialog yang membangkitkan saraf-saraf otak untuk memerintah kepada tubuh agar bergerak menuju impian-impian yang ingin kita raih.

Apakah Edison tidur sebelum dia menemukan lampu?

Pertanyaan itu secara tidak langsung ditanyakan kepada kita yang sedang merasa kelelahan, frustasi, bahkan putus asa dalam menggapai cita-cita. Kita patut mencontoh Thomas Alfa Edison yang melakukan eksperimen ribuan kali hingga akhirnya bisa mendapatkan apa yang dia cari. Ribuan kali! Bukan satu atau dua percobaan. Kita sendiri ketika dihadapkan hal demikian sudah merasa malas untuk melakukannya dan akhirnya menyerah sebelum berhasil.

Malas bisa menghinggapi semua manusia. Dalam kondisi malas, rasanya enggan dan berat melakukan sesuatu. Tubuh kita hanya ingin dimanja dengan kasur yang empuk, makanan yang lezat dan suguhan tontonan yang mengasikkan. Malas melupakan kita dari hal-hal yang semestinya kita lakukan. Malas pun membuat diri kita menjadi tidak produktif dalam memberikan yang terbaik bagi kehidupan kita yang satu-satunya ini. Dengan kata lain kita membuang-buang waktu hidup ini secara sia-sia. Dan malas merupakan penghambat bagi kita menuju impian-impian kita.

Apa yang Arai (Sang Pemimpi –Andrea Hirata) teriakan kepada Ikal setelah melihat sepupunya itu terjungkal ke peringkat 75 setelah berada di garda depan, urutan 3, ranking sekolahnya?

”Biar kau tahu, Kal, orang seperti kita tak punya apa-apa kecuali semangat dan mimpi-mimpi, dan kita akan bertempur habis-habisan demi mimpi-mimpi itu!! Tanpa mimpi, orang seperti kita akan mati...”

”Kita lakukan yang terbaik di sini!! Dan kita akan berkelana menjelajahi Eropa sampai Afrika!! Kita akan sekolah ke Prancis!! Kita akan menginjakkan kaki di altar suci almamater Sorbonne! Apa pun yang terjadi!!” Arai berteriak lantang membangunkan Ikal dari keterpurukannya.

Hai orang yang berkemul (berselimut), Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah! Dan pakaianmu bersihkanlah, Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. Apabila ditiup sangkakala, Maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit, Bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah. (Al- Muddatsir: 1-10)

Bangun. Ayo kita bangun untuk membangun mimpi-mimpi kita!


No comments:

Post a Comment