Friday, August 10, 2007

Rich Student Poor Student

Mantan rektor ITB yang sekarang menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi Pak Kusmayanto Kadiman mengatakan parameter sukses mahasiswa adalah pintar, kreatif, dan gaul. Jadi mahasiswa yang unggul adalah mahasiswa yang mempunyai akademis yang bagus, aktif sekaligus proaktif dalam berbagai kegiatan yang menunjang masa depannya dan tentunya mempunyai networking yang luas.

Mahasiswa dituntut bukan hanya bagus dari sisi akademis tapi juga harus kreatif dan gaul. Pernyataan ini memang benar. Menurut National Association of Colleges and Employers, kualitas seorang juara ditentukan oleh soft skills (kemampuan interaksi sosial), bukan dari hard skills. Beberapa soft skills tersebut adalah kemampuan berkomunikasi, integritas, kejujuran, kreatif, kerja sama, kemampuan interpersonal, dan sebagainya. Dari 20 skills yang ada, 17 diantaranya soft skills dan sisanya hard skills. Pada tahun 2002 diadakan survey para pemimpin di Amerika Serikat, dan terbukti bahwa soft skills diperlukan bagi seorang juara. Dan satu hal yang penting bahwa Indeks Prestasi (>3.0) hanya menempati urutan 17 dari hasil survey tersebut.

Ada beberapa macam karakter seorang mahasiswa menurut saya. Ada mahasiswa yang belajar terus, tidak aktif di organisasi dan sehari – harinya hanya 2 tempat yang ia singgahi yaitu kampus dan kos / rumah-nya. Tidak ada aktivitas lain selain belajar untuk mengejar Indeks Prestasi. Mahasiswa yang lain selain kuliah ada organisasi yang dia ikuti. Jadi selain hard skills yang ia pelajari, ia pun mengembangkan soft skills dengan mengikuti suatu organisasi atau unit kemahasiswaan. Dan ada satu lagi mahasiswa yang selain kuliah dan organisasi, ia juga berbisnis dan berusaha hidup mandiri. Ini adalah salah satu karakter dari seorang mahasiswa yang jarang ditemui. Untuk kategori yang pertama, ia adalah Poor Student, yang kedua Pseudo* Rich Student dan yang ketiga Rich Student.

Tiga tipe mahasiswa dilihat dari kemampuan hard dan soft skills

Aktivitas

Student

Poor Student

Pseudo Rich Student

Rich Student

Belajar

ya

ya

ya

Berorganisasi

tidak

ya

ya

Berbisnis

tidak

tidak

ya

Mandiri

tidak

tidak

ya

Dari ketiga macam karakter mahasiswa ini bisa dipetik berbagai pembelajaran bagi kita. Mahasiswa yang miskin mengatakan ‘Ngapain ikut organisasi, apalagi coba – coba bisnis dan hidup mandiri, kita kan masih dibiayai orang tua… dan juga buang – buang waktu aja, nanti kalau IP kita jelek gimana ?’ Kemudian dari mahasiswa yang semi kaya, ia mengatakan bahwa pentingnya berorganisasi selain kuliah, karena dapat mengembangkan soft skills pada dirinya, sedangkan untuk berbisnis dan berusaha hidup mandiri ia masih ragu, sepertinya tidak ingin mengambil ketidaknyamanan dalam masa mudanya, namun ada keinginan untuk bisa melakukan itu. Dan apa yang dikatakan mahasiswa yang kaya ? Ia berkata ‘Tidak mudah untuk melakukan ketiga hal tersebut, ada yang harus diprioritaskan lebih dulu, namun saya merasa dengan kuliah, berorganisasi dan berbisnis saya banyak belajar banyak sekali, saya berusaha menyeimbangkan otak kiri saya dengan berorganisasi ditambah berbisnis, sehingga otak kreatif (kanan) ini terpakai’ Kemudian ia berkata lagi ‘Saya jadi tahu bagaimana mengatur diri saya, manajemen waktu dan memilih mana kegiatan yang akan menunjang diri saya sesuai visi misi yang saya buat’.

Inilah pelajaran yang dapat kita ambil dari ketiga macam karakter mahasiswa. Seperti yang Pak Kusmayanto bilang bahwa mahasiswa itu harus pintar, gaul dan kreatif dan ketiga hal ini ada mahasiswa yang kaya.

*) Pseudo adalah bahasa teknik mengenai sebuah aliran. Bisa dikatakan semi.

 

No comments:

Post a Comment